Orideknews.com, Manokwari, – Badan Pusat Statistik (BPS) Provinsi Papua Barat menggelar perayaan Hari Statistik Nasional (HSN) yang dirangkaikan dengan sosialisasi Sensus Ekonomi 2026.
Kegiatan ini diwarnai dengan aksi nyata berupa Gerakan Pangan Murah dan donor darah di halaman kantor BPS Papua Barat.
Kepala BPS Provinsi Papua Barat, Merry, menjelaskan bahwa Hari Statistik Nasional diperingati setiap 26 September, sesuai penetapan Presiden RI pada 1996. Tanggal tersebut merujuk pada diundangkannya Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1960 tentang Statistik, yang menandai “kemerdekaan statistik” Indonesia dari sistem perundang-undangan kolonial.
“HSN bukanlah hari ulang tahun BPS, tetapi momentum milik seluruh bangsa Indonesia. Peringatan ini menjadi pengingat akan pentingnya statistik dalam kehidupan berbangsa dan bernegara,” ujar Merry.
Ia menyebut, sesuai amanat Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997 tentang Statistik, BPS wajib melaksanakan sensus setidaknya sekali dalam sepuluh tahun. Pada 2026 mendatang, Indonesia akan kembali menggelar Sensus Ekonomi, sebuah pendataan menyeluruh terhadap seluruh unit usaha dan perusahaan.
“BPS Papua Barat berupaya agar Sensus Ekonomi 2026 dapat berjalan baik serta menghasilkan data akurat tentang kondisi ekonomi daerah. Data ini sangat penting untuk mendukung penyusunan kebijakan yang tepat sasaran,” jelasnya.
Dalam perayaan HSN kali ini, BPS Papua Barat bekerja sama dengan Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat, Kantor Perwakilan Bank Indonesia Papua Barat, dan PMI Papua Barat. Melalui Gerakan Pangan Murah, masyarakat dapat memperoleh bahan pangan dengan harga terjangkau, sementara kegiatan donor darah menjadi bentuk nyata kepedulian sosial.
“Kegiatan ini merupakan aksi nyata untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekaligus momentum sinergi membangun Papua Barat yang lebih baik,” tambah Merry.
Perayaan HSN 2025 di Papua Barat mengusung tema “Statistik Berdampak, Indonesia Maju: Aksi dan Sinergi Bersama untuk Menyukseskan Sensus Ekonomi 2026.” (ALW/ON).
