Orideknews.com, Manokwari – Rektor Universitas Papua (Unipa), Hugo Warami, menyoroti implementasi program Kartu Papua Barat Cerdas (KPBC) yang telah diluncurkan oleh Pemerintah Provinsi Papua Barat.
Menurutnya, perlu ada kejelasan mengenai apakah KPBC benar-benar mengakomodasi prinsip pendidikan gratis bagi seluruh siswa, baik di sekolah negeri maupun swasta.
“Isi dari kartu ini harus jelas. Apakah benar-benar mencakup seluruh komponen pendidikan gratis? Atau hanya mengintervensi siswa dari keluarga dengan ekonomi sedang dan rendah?” ujar Hugo.
Ia menjelaskan, pendidikan gratis seharusnya mencakup seluruh biaya pendidikan, termasuk biaya investasi seperti uang pembangunan, uang pendaftaran, dan biaya operasional seperti SPP. Karena itu, ia mendorong adanya diskusi yang lebih dalam untuk memastikan KPBC benar-benar menyentuh kebutuhan riil siswa.
“Kita menyebut pendidikan gratis, tapi apakah itu hanya mencakup SPP? Atau juga mencakup biaya-biaya awal ketika pertama kali masuk sekolah? Ini yang harus dipastikan,” tegasnya.
Hugo juga mengingatkan pentingnya menjaga mutu pendidikan meski pembiayaan ditanggung oleh negara. Ia menegaskan, konsep pendidikan gratis tidak boleh diartikan sebagai penurunan standar mutu.
“Gratis tetapi mutu tetap tinggi, itu yang harus kita pahami. Jangan sampai karena gratis, lalu standar diturunkan,” ucap Hugo.
Ia mencontohkan, dalam satu sekolah dengan jumlah siswa 700 orang, jika 50 persen di antaranya menerima intervensi melalui program pendidikan gratis, maka perlu dipastikan bahwa intervensi tersebut berdampak nyata terhadap akses dan kualitas pendidikan. (ALW/ON).