Rabu, Oktober 15, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Produksi Beras Nasional Januari–Agustus 2025 Naik 14,09 Persen

JAKARTA – Produksi beras nasional sepanjang Januari hingga Agustus 2025 diperkirakan mencapai 24,97 juta ton. Angka ini meningkat 14,09 persen dibanding periode yang sama tahun 2024 yang sebesar 21,88 juta ton.

Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat, kenaikan produksi beras dipicu oleh bertambahnya luas panen serta peningkatan produktivitas. Deputi Bidang Statistik Distribusi dan Jasa BPS, Pudji Ismartini, mengatakan kondisi pertanaman relatif kondusif meskipun terjadi variasi curah hujan di sejumlah wilayah.

“Potensi produksi beras Juni–Agustus 2025 diperkirakan 8,09 juta ton, naik 0,99 juta ton atau 13,88 persen dibanding periode sama tahun lalu. Secara kumulatif, produksi Januari–Agustus 2025 mencapai 24,97 juta ton atau bertambah 3,08 juta ton dibanding tahun lalu,” jelas Pudji dalam keterangan persnya, Selasa (1/7/2025).

Dari sisi produksi padi, potensi sepanjang Juni–Agustus 2025 diperkirakan sebesar 14,03 juta ton gabah kering giling (GKG), meningkat 1,72 juta ton atau 13,94 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya. Secara total, produksi GKG Januari–Agustus diperkirakan mencapai 43,34 juta ton, naik 14,11 persen dibanding tahun lalu.

Peningkatan ini juga sejalan dengan luas panen yang lebih besar. Potensi luas panen padi Juni–Agustus 2025 diperkirakan 2,77 juta hektare, atau naik 0,32 juta hektare dibanding tahun lalu. Sementara total luas panen Januari–Agustus 2025 diperkirakan 8,24 juta hektare, meningkat 13,22 persen dibanding periode sama 2024.

Sebaran panen padi terbesar ada di sentra produksi Pulau Jawa, meliputi Jawa Barat (Indramayu, Karawang, Cianjur), Jawa Tengah (Grobogan, Sragen, Pati), dan Jawa Timur (Bojonegoro, Lamongan, Ngawi). Di luar Jawa, kontribusi besar datang dari Sumatera Utara, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Lampung, Sulawesi Selatan, Sulawesi Tengah, Kalimantan Selatan, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur.

Selain produksi, BPS juga mencatat kenaikan Nilai Tukar Petani (NTP). Pada Juni 2025, NTP tercatat sebesar 121,72, naik 0,47 persen dibanding Mei. Peningkatan ini dipicu oleh naiknya Indeks Harga yang Diterima Petani (0,70 persen) yang lebih tinggi dibanding kenaikan Indeks Harga yang Dibayar Petani (0,23 persen).

Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman menegaskan, capaian ini tidak lepas dari kerja keras pemerintah pusat, daerah, petani, serta berbagai pelaku sektor pertanian. Menurutnya, lonjakan produksi beras sejalan dengan kebijakan afirmatif, seperti penambahan pupuk bersubsidi, bantuan alat dan mesin pertanian (alsintan), perbaikan irigasi, serta berbagai dukungan lainnya.

“Ketahanan pangan adalah pilar utama kedaulatan bangsa. Sesuai arahan Presiden Prabowo Subianto, kita lakukan yang terbaik agar produksi meningkat, stok pangan kuat, dan petani semakin sejahtera,” kata Mentan Amran. (RR/ON)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)