Orideknews.com, Manokwari – Pemerintah Provinsi Papua Barat menargetkan penurunan tingkat pengangguran terbuka sebesar 0,50 persen poin menjadi 3,93 persen pada tahun 2026. Target ini dibandingkan dengan tingkat pengangguran pada tahun 2024 yang tercatat sebesar 4,43 persen.
Kepala Dinas Ketenagakerjaan dan Transmigrasi (Disnakertrans) Papua Barat, Jandri Salakory, mengatakan pemerintah daerah telah menyiapkan berbagai program pelatihan berbasis keterampilan untuk meningkatkan daya saing tenaga kerja lokal.
“Tahun 2026 kami akan selenggarakan program pelatihan berbasis kompetensi maupun kejuruan bagi tenaga kerja lokal,” ujar Jandri di Manokwari, Rabu (15/5/25).
Menurutnya, pelatihan tersebut akan dilakukan bekerja sama dengan sejumlah lembaga pelatihan bersertifikasi, seperti Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas Kementerian Ketenagakerjaan di Sorong, Lembaga Pelatihan Kejuruan, serta Perusahaan Jasa Keselamatan dan Kesehatan Kerja (PJK3).
Ia mengaku, upaya pengurangan pengangguran tidak hanya menjadi tanggung jawab pemerintah provinsi, melainkan juga melibatkan tujuh kabupaten di wilayah tersebut. Oleh karena itu, ia mendorong adanya sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten agar semua program ketenagakerjaan dapat berjalan selaras.
“Target penurunan tingkat pengangguran terbuka butuh kolaborasi dengan kabupaten. Semua program harus sinkron supaya target tercapai,” jelas Jandri.
Jandri juga mengungkapkan adanya kebutuhan tinggi dari perusahaan terhadap tenaga satuan pengamanan (satpam) dari kalangan Orang Asli Papua (OAP), namun jumlah dan kualifikasi tenaga yang tersedia masih terbatas.
Untuk menjawab kebutuhan tersebut, Pemprov Papua Barat merencanakan kerja sama dengan Kepolisian Daerah Papua Barat guna menyelenggarakan pelatihan satpam bersertifikat bagi OAP pada tahun 2026.
“Kualifikasi menjadi seorang satpam dibutuhkan sertifikasi khusus yang diterbitkan oleh pihak kepolisian,” katanya.
Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa sebelum pemekaran wilayah, pelatihan tenaga kerja lokal dipusatkan di Balai Latihan Kerja (BLK) Sorong milik Kementerian Ketenagakerjaan. Saat ini, Pemprov Papua Barat berkomitmen menyelesaikan pembangunan BLK terintegrasi di Kabupaten Manokwari Selatan secara bertahap untuk menjawab kebutuhan tenaga kerja terlatih di wilayahnya.
Jandri menambahkan, hingga kini BLK telah tersedia di beberapa kabupaten seperti Teluk Wondama, Fakfak, dan Teluk Bintuni. Ia berharap kabupaten lainnya juga ikut membangun fasilitas serupa.
Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat, jumlah pengangguran pada Agustus 2024 tercatat sebanyak 12.511 orang dari total angkatan kerja sebanyak 302.588 orang. Sementara jumlah penduduk yang bekerja mencapai 290.077 orang, terdiri atas 182.433 pekerja penuh, 76.024 pekerja paruh waktu, dan 31.620 orang yang tergolong setengah pengangguran. (ALW/ON)