Orideknews.com, Manokwari, – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menggelar Pertemuan Stakeholder dan Mitra Program Pencegahan dan Pengendalian HIV/AIDS di salah satu hotel di Manokwari. Pertemuan ini diadakan sebagai upaya kolaboratif untuk memperkuat pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS di wilayah Papua Barat.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Feny Mayana Paisey, dalam kesempatan tersebut menekankan pentingnya kehadiran berbagai stakeholder dari berbagai latar belakang.
“Kehadiran kita semua menunjukkan kepedulian dan komitmen yang tinggi terhadap isu HIV/AIDS yang kita hadapi,” ucapnya.
HIV/AIDS menjadi tantangan besar di Papua Barat. Berdasarkan data terbaru, diperkirakan terdapat 9.779 orang yang terinfeksi HIV di wilayah ini. Dari angka tersebut, baru 5.144 orang yang berhasil ditemukan, dan hanya 1.387 orang yang rutin menjalani pengobatan.
“Angka-angka ini menunjukkan bahwa masih banyak pekerjaan yang harus kita lakukan bersama. Tantangan utama saat ini adalah perlunya peningkatan tes HIV di kalangan masyarakat,” tambah dr. Feny.
Kondisi di Tanah Papua kini telah memasuki fase endemis meluas, di mana penularan HIV telah mencapai tingkat rumah tangga. Hal ini diperparah dengan banyaknya orang yang positif HIV yang berhenti minum obat, sehingga berisiko menularkan virus kepada pasangan dan orang-orang di sekitar mereka.
Edukasi mengenai HIV menjadi sangat penting, dan setiap individu perlu didorong untuk melakukan tes HIV agar mengetahui status mereka sedini mungkin.
“Dengan mengetahui status HIV secara dini, kita dapat mencegah perkembangan ke tahap AIDS dan memutus mata rantai penularan,” jelas dr. Feny.
Dia juga mengajak semua pihak yang hadir, termasuk lintas sektor, lintas program, LSM, serta tokoh masyarakat, adat, dan agama, untuk memperkuat upaya kolaboratif dalam menghadapi tantangan ini.
“Pemerintah melalui Dinas Kesehatan tidak dapat bekerja sendiri. Kami sangat memerlukan dukungan, partisipasi aktif, dan sinergi dari semua pihak untuk memastikan program pencegahan dan pengendalian HIV/AIDS ini berjalan efektif,” tegasnya.
Lebih lanjut, dr. Feny berharap bahwa pertemuan ini dapat menjadi ajang berbagi pengetahuan, pengalaman, dan mencari solusi inovatif dalam penanganan HIV/AIDS.
“Dengan komitmen dan kerja sama yang kuat, saya yakin kita dapat membuat perubahan nyata dalam upaya memerangi HIV/AIDS di Papua Barat,” ujarnya.
Dr. Feny menutup sambutannya dengan mengajak semua peserta untuk menjadikan pertemuan ini sebagai momentum memperkuat komitmen dalam mewujudkan masyarakat Papua Barat yang sehat, bebas dari HIV/AIDS, dan sejahtera. (ALW/ON).