Orideknews.com, Manokwari, – Kerukunan Masyarakat Tabi (KMT) setelah resmi terbentuk pada 29 April 2022 lalu, akhirnya menggelar rapat kerja I 29 Juli 2024 di gedung BPMP Papua Barat.
Pendiri Kerukunan Masyarakat Tabi (KMT) Papua Barat, Yance Samonsabra menyebut setelah melalui Musyawarah Besar (Mubes) yang ikuti 12 kabupaten dan 1 kota di Papua Barat, ia menekankan pentingnya langkah-langkah strategis setelah Mubes, termasuk pelaksanaan Raker untuk merumuskan program kerja lima tahun ke depan.
Wakil Ketua I KMT Papua Barat ini menjelaskan, Mubes bersifat umum dan bertujuan untuk memilih pengurus provinsi. Oleh karena itu, Raker yang akan diselenggarakan selanjutnya bertujuan untuk merencanakan program-program yang akan dijalankan oleh pengurus terpilih selama periode 2022-2027.
“Program apa yang mau dikerjakan, sebelum melakukan hal lain, kita Raker dulu. Dengan berjalannya waktu, ketua KMT terpilih kita pada tahun 2023 fokus pada pelantikan,” anggota DPD RI Dapil Papua Barat ini.
Sehingga Raker baru bisa dilaksanakan pada tahun ini, Yance menyebut Raker ini akan membahas tiga komisi, di antaranya:
Komisi A: Fokus pada masalah dan kegiatan program yang akan dilakukan oleh pengurus, dengan mempertimbangkan jangka pendek, menengah, dan jangka panjang.
Komisi B: Membahas penyempurnaan Anggaran Dasar/Anggaran Rumah Tangga (AD/ART) dan hal-hal teknis terkait pemilihan ketua.
Komisi C: Menyoroti masalah keuangan organisasi untuk memastikan keberlangsungan operasional KMT.
Di akhir Raker, akan dibentuk badan formatur berdasarkan keputusan bersama untuk memastikan bahwa organisasi KMT di Papua Barat Daya segera dibentuk.
“Kami memberikan waktu 3-6 bulan untuk pembentukan panitia yang akan mengadakan Mubes untuk pengurus KMT Papua Barat Daya,” tambah Yance.
Yance menyampaikan harapan agar Papua Barat Daya dapat segera berdiri sendiri, terpisah dari Papua Barat, dan berfungsi secara mandiri.
“Harapan saya ke depan, Tabi semakin baik dalam menjaga kerukunan di Manokwari dan Papua Barat secara umum. Kami berharap dengan wadah ini jika ada keluarga atau hal lainnya dapat diselesaikan dengan cepat dan efektif,” tutupnya.
Ia berpesan KMT sebagai wadah pemersatu dan memperkuat solidaritas dan kerukunan antar masyarakat Tabi di wilayah Papua Barat. (ALW/ON)