
Orideknews.com, Teluk Wondama, – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat menggelar Rapat Kerja Kesehatan Daerah (Rakerkesda) yang ke-11, di Sasana Karya Kantor Bupati Teluk Wondama. Rakerkesda berlangsung pada 24-28 Juli 2024.
Rakerkesda merupakan agenda tahunan yang berfungsi sebagai forum komunikasi dan sinkronisasi program kesehatan antara berbagai pihak, termasuk pemerintah pusat, provinsi, kabupaten, dan seluruh pemangku kepentingan yang terlibat dalam pembangunan kesehatan.
Tahun ini, Rakerkesda mengusung tema “Transformasi Pelayanan Kesehatan Melesat Menuju Papua Barat Mandiri, Adil dan Sejahtera”, yang merujuk pada tema Rapat Kesehatan Nasional tahun 2024.
Rakerkesda tahun 2024 dihadiri kurang lebih 120 peserta yang terdiri dari pejabat dari Dinas Kesehatan Provinsi dan Kabupaten, serta perwakilan dari berbagai lembaga seperti BKKBN, rumah sakit, dan organisasi non-pemerintah seperti UNICEF dan WHO.
Narasumber Rakerkesda mencakup Direktur Jenderal Kementerian Dalam Negeri, Kementerian Kesehatan, serta Kepala Bappeda Provinsi Papua Barat, yang memberikan wawasan terkait penguatan layanan kesehatan di daerah.
Beragam materi diskusi disampaikan, termasuk evaluasi standar pelayanan minimal kesehatan, penguatan layanan laboratorium kesehatan masyarakat, hingga strategi penanggulangan kejadian luar biasa penyakit. Diskusi tematik juga diadakan membahas penguatan sistem pelayanan kesehatan rujukan dan sarana prasarana laboratorium kesehatan.
Dalam rakerkesda ini, peserta sepakat untuk menindaklanjuti sejumlah langkah strategis sebagai berikut:
- Perencanaan Anggaran Kesehatan: Penyusunan perencanaan anggaran kesehatan akan berfokus pada prioritas yang mendukung Papua yang sehat, cerdas, dan produktif.
- Capaian SPM Kesehatan: Tim akan menginput capaian SPM Kesehatan sesuai indikator program secara berkala ke dalam aplikasi Kemendagri untuk memantau perkembangan kesehatan.
- Integrasi Layanan Primer (ILP): Percepatan implementasi ILP dilakukan melalui sosialisasi, advokasi, orientasi, dan pendampingan untuk memastikan layanan kesehatan primer terintegrasi.
- Imunisasi dan KLB Penyakit: Untuk mencegah Kejadian Luar Biasa (KLB) Penyakit yang Dapat Dicegah Dengan Imunisasi (PD3I), akan dilakukan upaya memastikan pencapaian program imunisasi yang tinggi dan merata, serta meningkatkan surveilans PD3I.
- Penanggulangan KLB Polio: Mengupayakan penanggulangan KLB Polio dengan melaksanakan Pemberian Imunisasi Nasional (PIN) Polio Tahun 2024 di seluruh tingkatan dengan target minimal 95%.
- Pengurangan Angka Kematian Ibu dan Bayi: Identifikasi penyebab kematian ibu dan bayi serta pelatihan POCQI (Point of Care Quality Improvement) bagi tenaga kesehatan menjadi fokus utama.
- Pengelolaan Vaksin Terpadu: Menerapkan sistem pengelolaan vaksin terpadu untuk meningkatkan efisiensi dan efektivitas distribusi vaksin.
- Transformasi Sistem Pelaporan: Meningkatkan kepatuhan penggunaan SMILE sebagai sistem pelaporan untuk mendukung manajemen logistik terkait obat, vaksin, dan lainnya.
- Ketersediaan Tenaga Kesehatan: Rencana kebutuhan tenaga kesehatan akan disusun dan dimasukkan ke dalam Aplikasi Renbut untuk mendukung pembukaan formasi ASN (PNS & PPPK).
- Beasiswa untuk Putra/i Daerah: Mendorong putra/i daerah untuk mendaftar beasiswa dan memanfaatkan paska pendidikan dalam meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan.
- Pelayanan Telemedisin: Mengembangkan layanan telemedisin untuk meningkatkan akses kesehatan dasar dan spesialistik serta mendukung penegakan diagnosis secara jarak jauh.
- Tim Klaster dan Kesiapsiagaan Kesehatan: Pembentukan Tim Klaster dan Health Emergency Operation Center (HEOC) serta peningkatan rekrutmen Tenaga Cadangan Kesehatan (TCK) untuk kesiapan menghadapi krisis kesehatan.
Dengan berbagai langkah ini, Rakerkesda Provinsi Papua Barat berharap dapat meningkatkan kualitas layanan kesehatan dan mendukung kesehatan masyarakat secara menyeluruh. (ALW/ON).
