Kamis, Mei 1, 2025

Top 5 This Week

Related Posts

Html code here! Replace this with any non empty raw html code and that's it.

Dukung Percepatan PIN Polio dan Stunting, Wanita Bethel Indonesia Gelar Pelayanan Kesehatan di Kwau Warmare

Orideknews.com, Manokwari, – Wanita Bethel Indonesia (WBI) Jemaat Penuai Manokwari berkolaborasi bersama Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat pada 19 Juni 2024 lalu menggelar pelayanan kesehatan di Kampung Kwau, Distrik Warmare.

Ketua Tim pelayanan kesehatan WBI yang juga Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Feny Mayana Paisey mengatakan misi pelayanan kesehatan yang gelar dalam rangka mendukung percepatan PIN Polio dan intervensi serentak stunting di Provinsi Papua Barat.

Pelayanan tersebut, sebanyak 39 anak diberikan tetes Polio dengan rincian 0-59 bulan 10 anak, 5- 7 tahun 6 anak, dan > 7 tahun 23 anak.

Sementara itu, sebanyak 65 warga juga mendapatkan pemeriksaan kesehatan dan pengobatan gratis.

WBI Jemaat Penuai bersama Dinkes Papua Barat dikesempatan tersebut memberikan makanan tambahan berupa kacang hijau dan susu, serta pembagian susu kemasan bagi anak-anak.

Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Feny Mayana Paisey

dr Feny mengaku, selain pemberian tetes Polio, tujuan pelaksanaan kegiatan itu, merupakan intervensi pencegahan stunting dengan mendeteksi dini masalah gizi, memberikan edukasi pencegahan stunting kepada seluruh sasaran dan melakukan intervensi segera bagi sasaran yang memiliki masalah gizi serta meningkatkan kunjungan cakupan sasaran ke Posyandu.

Ia menilai, semua pihak harus terlibat dan harus bahu membahu, saling bersinergi guna menyukseskan program intervensi serentak pencegahan Stunting.

dr Feny menjelaskan, stunting juga erat kaitannya dengan status kesehatan ibu pada saat hamil dan masa sesudah hamil. Karena itu, deteksi dini masalah kesehatan pada calon pengantin, ibu hamil, dan balita diharapkan dapat menjadi langkah antisipasi pertama di tingkat masyarakat yang dilaksanakan melalui posyandu.

“Untuk mengatasi stunting, perlu diberikan pemahaman yang cukup dan sosialisasi serta edukasi terus menerus kepada masyarakat. Hal itu dapat dilakukan secara masif lewat program-program dengan melibatkan semua pihak,” ungkap dr Feny.

 

Dia berharap langkah nyata yang dilakukan WBI Jemaat Penuai, menjadi salah satu contoh bagi Ormas keagamaan dan Ormas lainnya dalam menggenjot PIN Polio dan penurunan stunting di Papua Barat. (ALW/ON).

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Popular Articles

error: Hati-hati Salin Tanpa Izin kena UU No.28 Tahun 2014 Tentang HAK CIPTA dan/atau UU RI No.19 Tahun 2016 atas perubahan UU RI No.11 Tahun 2008 tentang Informasi dan Transaksi Elektronik (ITE)