Orideknews.com, Manokwari, – Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, Dr. Mikael, SP.,M.Si mengungkapkan bahwa akhir tahun lalu, ada kunjungan dari tim International Fund for Agricultural Development (IFAD) untuk memotret potensi di Papua Barat dan Papua Barat Daya.
Menurut Dr. Mikael, tim IFAD merencanakan untuk menjadikan Manokwari sebagai fokus di Papua Barat, sementara Sorong akan menjadi fokus di Papua Barat Daya. “Di tahun ini, dari Kementerian Pertanian bentuk tim untuk studinya. Dan itu melibatkan kami di Polbangtan juga dan itu sudah berjalan,” paparnya.
Hasil studi tersebut telah selesai dan saat ini sedang menunggu kebijakan dari Kementerian Pertanian bersama IFAD untuk program tahun depan. Program yang akan dilaksanakan adalah program YES, namun dengan sedikit perbedaan dari program YES sebelumnya.
“Program YES yang di tahun depan untuk kami itu ada sedikit berbeda dengan program YES sebelumnya. Ada namanya YESS-Si, Jadi ada faktor pendorong yang lebih spesifik untuk kami di Papua,” jelas Dr. Mikael.
Perbedaan utama terletak pada penguatan masyarakat adat dan peningkatan kesejahteraan masyarakat Papua. “Terutama untuk masyarakat adat, penguatan masyarakat adat, dan segala macam. Tapi keberpihakan terhadap orang-orang masyarakat Papua itu lebih besar porsinya,” ungkapnya.
Program YESS-Si ini diharapkan dapat memberikan dampak yang lebih besar bagi pengembangan pertanian di Papua Barat dan Papua Barat Daya. Dengan melibatkan Polbangtan Manokwari sebagai salah satu mitra, diharapkan program ini dapat berjalan optimal dan memberikan manfaat nyata bagi masyarakat.
Dr. Mikael menyampaikan bahwa pihaknya sangat antusias dalam menyambut program YESS-Si ini. Polbangtan Manokwari siap untuk berkontribusi dan berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian serta IFAD untuk mewujudkan program yang tepat sasaran dan berdampak positif bagi masyarakat.
“Kami di Polbangtan Manokwari siap untuk menyukseskan program YESS-Si ini. Kami akan berkolaborasi dengan Kementerian Pertanian dan IFAD untuk memastikan program ini berjalan dengan baik dan memberikan hasil yang optimal bagi pengembangan pertanian di Papua Barat dan Papua Barat Daya,” pungkas Dr. Mikael.
Dengan kerjasama yang terjalin antara Kementerian Pertanian, IFAD, dan Polbangtan Manokwari, diharapkan program YESS-Si dapat menjadi langkah nyata dalam memperkuat potensi pertanian di wilayah Papua Barat dan Papua Barat Daya, serta meningkatkan kesejahteraan masyarakat adat dan petani di daerah tersebut. (RR/ON)