Orideknews.com, Manokwari, Kepala Unit Penelitian dan Pengabdian Masyarakat (UPPM) Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, Dr. Mikael, SP., M.Si., menyatakan bahwa program-program sebelumnya, seperti Program Wirausaha Muda Pertanian (PWMP), telah berjalan dengan baik.
Menurutnya, alumni dan peserta aktif PWMP telah membentuk kelompok-kelompok yang produktif dan bahkan ada yang telah mencapai level nasional.
“PWMP itu sudah berjalan. Itu alumni dan yang masih aktif. Kelompok-kelompok itu sudah berjalan. Bahkan kita punya alumni juga sudah ada yang masuk di petani-petani muda sampai di level-level nasional. Seperti Malahayati yang penyembangan ayam kampung di Prafi, Barto Inden di Pegaf itu sudah berjalan,” ujar Dr. Mikael.
Dengan adanya output-output yang telah dihasilkan dari program-program sebelumnya, pihak Polbangtan Manokwari berharap bahwa alumni dan peserta aktif tersebut dapat menjadi fasilitator bagi petani-petani yang akan terlibat dalam program YESS-Si (Young Entrepreneur Support System for Smallholders) di masa mendatang.
“Jadi ada output-output yang sudah kita hasilkan. Dari situ kita bisa harapkan mereka menjadi fasilitator untuk petani-petani yang nanti ada di program YESS-Si,” lanjut Dr. Mikael.
Namun, pihak Polbangtan Manokwari juga mencatat bahwa terdapat catatan penting dalam implementasi program YESS-Si, yaitu bagaimana menemukan pola pendampingan yang tepat untuk diterapkan dalam program tersebut. Hal ini menjadi fokus perhatian Polbangtan Manokwari dalam kegiatan kolaborasi dengan PRISMA.
“Namun catatan penting bagi kami adalah dengan kegiatan bersama PRISMA, bagaimana kami menemukan pola pendampingan yang cocok untuk di program YESS-Si,” ungkap Dr. Mikael.
Program YESS-Si merupakan salah satu inisiatif pemerintah untuk mendukung pengembangan wirausaha di sektor pertanian, khususnya bagi petani kecil. Program ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas dan keterampilan petani kecil dalam berwirausaha, sehingga dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka.
Polbangtan Manokwari, sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi di bidang pertanian, berkomitmen untuk turut serta dalam implementasi program YESS-Si di wilayah Manokwari dan sekitarnya. Pihaknya meyakini bahwa dengan adanya pengalaman dan output yang telah dihasilkan dari program-program sebelumnya, serta kolaborasi dengan PRISMA, mereka dapat menemukan pola pendampingan yang tepat untuk mendukung keberhasilan program YESS-Si.
“Kami optimistis bahwa dengan pengalaman dan output yang sudah ada, serta kolaborasi dengan PRISMA, kami dapat menemukan pola pendampingan yang cocok untuk program YESS-Si di wilayah kami,” tegas Dr. Mikael.
Selain itu, Polbangtan Manokwari juga berharap bahwa program YESS-Si dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan wirausaha di sektor pertanian, khususnya bagi petani kecil di wilayah Manokwari dan sekitarnya. Pihaknya meyakini bahwa dengan adanya program ini, dapat mendorong peningkatan produktivitas, daya saing, dan kesejahteraan bagi para petani kecil.
“Kami berharap program YESS-Si dapat memberikan dampak positif bagi pengembangan wirausaha di sektor pertanian, khususnya bagi petani kecil di wilayah kami. Dengan adanya program ini, kami yakin dapat mendorong peningkatan produktivitas, daya saing, dan kesejahteraan bagi para petani kecil,” harap Dr. Mikael.
Polbangtan Manokwari juga mengajak seluruh pemangku kepentingan, baik pemerintah, swasta, maupun masyarakat, untuk bersama-sama mendukung implementasi program YESS-Si di wilayah Manokwari dan sekitarnya. Kolaborasi dan sinergi yang baik antara berbagai pihak diharapkan dapat memperkuat upaya pengembangan wirausaha di sektor pertanian, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi petani kecil dan masyarakat secara keseluruhan.
“Kami mengajak seluruh pemangku kepentingan untuk bersama-sama mendukung implementasi program YESS-Si di wilayah kami. Kolaborasi dan sinergi yang baik antara berbagai pihak akan memperkuat upaya pengembangan wirausaha di sektor pertanian, sehingga dapat memberikan manfaat yang optimal bagi petani kecil dan masyarakat,” pungkas Dr. Mikael. (RR/ON)