Orideknews.com, Manokwari, – Pemerintah Provinsi Papua Barat melalui dinas Kesehatan Provinsi kembali menggelar aksi pencanangan imunisasi Polio, Kamis, (30/5/24) di TK Yuliana Jl. Pasir Putih, Distrik Manokwari Timur.
Aksi pencanangan ini dilakukan secara simbolis Penjabat Gubernur Papua Barat, Ali Baham Temongmere melalui Pj Sekda Papua Barat, Yacob Fonataba.
Kepala Dinas Pendidikan Provinsi Papua Barat, Abdul Fatah yang hadir dikesempatan itu turut memberikan himbauan kepada para guru di Provinsi Papua Barat agar membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan guna mendapatkan imunisasi Polio.
Menurutnya, Himbuan terkait kesehatan generasi masa depan tidak hanya menjadi tanggungjawab Dinas Kesehatan semata, melainkan menjadi tanggungjawab semua elemen, termasuk Dinas Pendidikan.
Menghindari dampak serius kesehatan bagi anak-anak di Papua Barat secara khusus kabupaten Manokwari, Fatah menilai pihaknya turut berperan penting untuk mendorong para orang tua sehingga melakukan vaksinasi bagi anak usia sekolah.
“Karena bagaimanapun imunisasi ini adalah bagian dari upaya memberikan kekebalan tubuh pada anak. Sehingga anak tidak mengalami cacat,” pesan Fatah.
Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr Feny Mayana Paisey menyampaikan tujuan PIN Polio ini adalah untuk melindungi anak-anak dari ancaman virus polio dan memutus rantai penularan KLB polio di Tanah Papua. Upaya ini sejalan dengan amanat Undang-Undang Perlindungan Anak Nomor 35 Tahun 2014 dan Undang-Undang Kesehatan Nomor 17 Tahun 2023.
Pemerintah Provinsi dan Kabupaten di Papua Barat melaksanakan kegiatan PIN Polio dengan sasaran di Provinsi Papua Barat sebanyak 85.718 anak usia 0-7 tahun.
Ia menjelaskan, Pemerintah Provinsi Papua Barat menargetkan cakupan PIN Polio kali ini mencapai minimal 95 persen. Hal ini penting untuk mencapai kekebalan kelompok (herd immunity) yang dapat melindungi seluruh masyarakat dari penyakit polio.
“Imunisasi polio memiliki banyak manfaat, antara lain melindungi anak dari penyakit polio, mencegah kelumpuhan permanen dan kematian akibat polio, memutus mata rantai penularan virus polio, menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity) yang akan melindungi seluruh masyarakat,” ungkap dr Feny.
Setiap anak usia 0-7 tahun akan mendapatkan 4 kali tetes polio dengan jadwal, Putaran I: 27 Mei-8 Juni 2024, Putaran II : 24 Juni-6 Juli 2024, Putaran III :1-11 Agustus 2024 dan Putaran IV: 9-22 September 2024.
“Orang tua dan masyarakat diminta untuk membawa anak dengan mendatangi pos pelayanan Imunisasi yaitu Posyandu, PAUD, Taman Kanak-Kanak (TK), Raudhatul Athfal (RA), Sekolah Dasar atau Madrasah Ibtidaiyah dan pos-pos Imunisasi lainnya,” harap dr Feny.
“Jangan biarkan Polio melumpuhkan masa depan anak Anda. Segera bawa anak Anda untuk mendapatkan imunisasi polio. Setiap anak terimunisasi polio untuk Papua Barat bebas polio. Bersama-sama, kita ciptakan generasi Papua Barat yang sehat dan bebas Polio,” ajak dr Feny.
Untuk diketahui, sejak akhir tahun 2022 hingga saat ini, Kejadian Luar Biasa (KLB) polio tipe-2 telah dilaporkan dari Provinsi Aceh, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. Pada tahun 2024, kekhawatiran bertambah dengan ditemukannya 3 kasus polio dengan kelumpuhan di Tanah Papua.
Polio sendiri merupakan penyakit menular yang disebabkan oleh virus polio. Virus ini menyerang sistem saraf dan dapat menyebabkan kelumpuhan permanen seumur hidup, bahkan kematian dan tidak bisa diobati. Namun polio mudah dicegah dengan memberikan Imunisasi tetes polio dengan lengkap. (ALW/ON)