Orideknews.com, MANOKWARI, – Menarik minat generasi Z untuk mempelajari ilmu pertanian, Mahasiswa Polbangtan Manokwari ajarkan siswa kelas X Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Manokwari teknik budidaya tanaman dengan cara vegetatif, Selasa (13/02/2024).
Teknik ini merupakan teknik budidaya tanaman yang menjadi salah satu strategi penting dalam pertanian untuk menjaga kualitas dan kuantitas hasil produksi tanaman.
Menyadari potensi generasi muda sebagai harapan pembangunan pertanian, melalui pelatihan yang digelar bertujuan untuk mendukung Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila (P5), mahasiswa Polbangtan Manokwari pastikan pertanian menjadi ilmu yang menarik untuk dipelajari.
Menteri Pertanian RI Andi Amran Sulaiman menegaskan bahwa ia berupaya membangun ekosistem baru di sektor pertanian agar anak-anak muda mempunyai ruang untuk meraih laba sehingga sektor pertanian menarik bagi generasi milenial.
“Saya ingin agar anak-anak muda kita juga mau melirik pertanian sebagai sektor unggulan.”ungkapnya.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) mengungkapkan bahwa anak muda Indonesia yang ingin terjun ke sektor pertanian harus bisa meninggalkan pemikiran lama bahwa bertani adalah kegiatan kotor dan tradisional.
“Saya ingin para petani muda dapat membangun sikap dan perilaku baru dalam bertani,” pesan Dedi.
Pelatihan perkembangbiakan tanaman secara vegetatif menjadi hal baru dikalangan pelajar, sehingga semangat dan antusias terlihat ketika berkesempatan untuk mencoba melakukan praktek langsung. Adapun teknik vegetatif yang diajarkan yaitu berupa pencangkokan, sambung pucuk dan okulasi.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta menyampaikan bahwa tentu untuk menarik generasi Z disektor pertanian kami libatkan mahasiswa untuk menyalurkan ilmu yang sudah diperoleh dikampus.
“Hal ini untuk membuka mindset dikalangan pelajar tentang pentingnya kualitas generasi muda untuk pembangunan sektor pertanian,” ujar Purwanta
“Ini merupakan bentuk dukungan program kurikulum merdeka yang telah berlangsung selama 5 hari dengan mengajarkan beragam ilmu pertanian mulai dari penyemaian, penanaman, olah tanah, pembuatan pupuk organik padat dan pupuk organik cair serta bagaimana merawat tanaman dengan memberikan pemupukan berimbang dan perkembangbiakan tanaman secara vegetatif,” tambahnya.
Purwanta berharap, ilmu yang telah disalurkan kepada pelajar dapat diteruskan secara berkelanjutan dilingkungan sekitar sehingga dukungan penguatan pangan di Papua Barat semakin kuat. (MRN/RR/ON).