Orideknews.com, Fakfak, – Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 1 Kokas, Kabupaten Fakfak mendapatkan pelayanan kesehatan dari Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat bersama Dinas Kabupaten Fakfak, Rabu, (4/10/23).
Pelayanan yang dilakukan adalah imunisasi Tetanus Difteri (Td) Wanita Usia Subur (WUS), pemberian Tablet Tambah Darah (TTD), skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) dan Skrining Kejiwaan bagi kelompok remaja.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan kabupaten Fakfak, Henggi Bhawono Jati, S.Tr.Kep kepada media ini melaporkan capaian pelaksanaan imunisasi Td Wus di SMA Negeri 1 Kokas meliputi Td1=0, Td2=6, Td3=49, Td4=19, Td5=2 dan Pemberian TTD sebanyak 77. Sedangkan Skrining PTM dan Kejiwaan sebanyak 143.
Henggi menyampaikan, integrasi program dari Bias bergizi, dimana sasarannya adalah anak sekolah baik SD, SMP dan SMA.
Kata dia, pelayanan untuk SMA dengan sasaran paling utama adalah wanita usia produktif 15 tahun keatas.
Lihat postingan ini di Instagram
Ada dua Kegiatan yang sangat pokok dan terintegrasi, pertama melengkapi status imunisasi wanita usia subur atau produktif. Kemudian skrining penyakit tidak menular dan pemberian tablet tambah darah kepada semua wanita usia subur.
“Antusias anak sekolah sangat baik, begitu juga dukungan dari guru-guru bisa memfasilitasi kami sehingga kegiatan dapat berjalan baik, dari sasaran 203 orang, kami mencapai target yang kami layani sebesar 143 orang,” jelas Henggi.
Dia mengatakan, kegiatan lain, tidak ada yang terdeteksi dari penyakit menular tidak menular yang sangat berat, hasil skrining siswa-siswi dalam kondisi normal.
“Kegiatan ini juga adalah bentuk nyata program percepatan penurunan stunting di Provinsi Papua Barat terutama di kabupaten Fakfak. Kami juga berintegrasi dengan semua program karena memang untuk intervensi kegiatan, tidak bisa dilakukan sendiri sehingga menggandeng semua kegiatan program untuk sama-sama berintegrasi melakukan pelayanan kepada siswa,” tuturnya.
Kepada guru, pihaknya berharap mendukung kegiatan yang dilakukan dan bisa berjalan di tahun-tahun berikutnya.
“Kami berharap dengan kegiatan ini intervensi terhadap stunting , percepatan penurunan stunting bisa maksimal sehingga generasi atau persiapan generasi kedepan melahirkan anak yang lebih baik dari pada sekarang,” pesan Henggi. (ALW/ON)