OridekNews.com, MANOKWARI, – Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Papua Barat menggelar bincang bareng media pada, Jumat (9/12/22) di salah satu resto di Manokwari.
Bincang bareng media ini mengusung tema Menjaga ketersediaan bahan pokok dan uang layak edar menjelang hari natal 2022 dan tahun baru 2023 (Nataru) di Papua Barat.
Dengan menghadirkan narasumber, Kepala Perwakilan BI Rommy S. Tamawiwy, Kadis Ketahanan Pangan Lasarus Ullo, Plt. Kadis Perindag Erik Ayatanoi, perwakilan Distributor CV. Makmur Perkasa Febly Darenta, Kepala Cabang Bulog Manokwari, Firman Mando.
Kepala KPwBI Papua Barat, Rommy S. Tamawiwy memaparkan perkembangan inflasi di Papua Barat. Tingkat inflasi menjadi cerminan di masyarakat, inflasi harus tetap terjaga dengan melakukan aksi nyata.
“Untuk menjaga inflasi di daerah ini perlu adanya Sinergi, kolaborasi dan inovasi,” jelasnya.
Kata Rommy, komoditas yang perlu diwaspadai selama nataru diantaranya, angkutan udara, cabai rawit, minyak goreng, perikanan, tomat, bawang merah.
Plt. Kepala Dinas perindustrian dan perdagangan Papua Barat, Erik Ayatanoi mengatakan, Pemprov Papua Barat melalui Disperindag mengambil langkah-langkah menekan laju inflasi diantaranya melakukan pengawasan terhadap harga bapok di pasar tradisional di kota Sorong dan Manokwari.
“Untuk menekan laju inflasi, telah melakukan operasi pasar dengan pasar murah, di beberapa daerah Papua Barat pada November dan Desember,” terang Ayatanoi.
Pihaknya mengimbau pada momen Nataru ini, masyarakat tidak panik dalam membeli bapok, karena Pemprov memastikan ketersedian bapok di daerah ini sangat cukup.
Febly Darenta dari CV. Makmur Perkasa perwakilan distributor di Manokwari memastikan, ketersediaan beras, minyak goreng dan gula aman hingga April 2023.
“Stok bapok per desember 2022 CV. Makmur Perkasa, Beras sebanyak 742, 95 ton, Minyak goreng 160,1 ton dan Gula 129,1 ton,” tutur Febly
Sementara, Lasarus Ullo, kepala Dinas Ketahanan Pangan Papua Barat menyebut, upaya Pemprov Papua Barat dalam menekan laju inflasi menjelang Nataru ini adalah, memberikan berbagai bantuan kepada daerah miskin ekstrim seperti Bibit ayam kampung, beras, bibit sayuran, dan lainnya.
“Penyedian bapok dalam rangka penanggulangan kemiskinan ekstrim, ada 6.735 paket yang didistribusikan ke 5 kabupaten yaitu, Manokwari Selatan, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Maybrat dan kabupaten Tambrauw,” beber Lasarus.
Kepala Bulog cabang Manokwari, Firman Mando menjamin ketersediaan bapok dan stabilisasi harga selama nataru.
“Persediaan beras kita yang tersebar di Manokwari, Sorong, Fakfak dan Teminabuan sebanyak 5.540 ton. Wilayah Papua Barat relatif aman, stok ini bisa bertahan sampai April 2023,” tambah Firman. (ALW/ON)