Orideknews.com, MANOKWARI, – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo (SYL) dalam menjaga hutan sebagai paru-paru dunia, mengajak masyarakat untuk menjaga kelestarian alam yang ada di Tanah Papua
“Bumi Papua memiliki sumber daya alam yang menjadi modal utamanya untuk menghasilkan ragam komoditas pertanian di Indonesia Timur. Petani dan semua pelaku pertanian pun harus bisa beradaptasi dengan tantangan alam sehingga harus menjaga ekosistem agar tetap sehat demi mencegah terjadinya erosi dan abrasi tanah oleh air laut”, ungkap Mentan.
Arahan tersebut menjadi amanat yang tidak terhindarkan bagi Mahasiswa Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari. Sebagai generasi milenial, mahasiswa terlibat langsung dalam penanaman 1000 Mangrove.
Kegiatan yang digelar oleh kolaborasi mangrove dikoordinir oleh Toto Rezki di Teluk Sawaibu, Papua Barat. Penanaman mangrove banyak menghadirkan komunitas-komunitas dan Perguruan Tinggi yang ada di Manokwari.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi mendukung keterlibatan mahasiswa dalam rangka menghijaukan bumi Papua.
Menurutnya hal tersebut menjadi bagian dari pertanian berkelanjutan untuk membangun lingkungan hidup, meningkatkan ketahanan bencana dan perubahan iklim, serta pembangunan rendah karbon.
Dukungan juga datang dari Direkur Polbangtan Manokwari, drh. Purwanta, M.Kes yang menyatakan mendukung setiap kegiatan mahasiswa yang positif, salah satunya dengan penanaman mangrove.
“Selain mendukung Provinsi Papua Barat sebagai provinsi konservasi, dengan keterlibatan mahasiswa dalam kegiatan ini, mereka juga mendapat pengalaman diluar bangku perkuliahan, serta dapat menjalin relasi dengan komunitas lain.” Ungkap Purwanta
Konsep keterlibatan mahasiswa dalam penanaman mangrove bertujuan untuk mendukung Papua sebagai provinsi yang telah mendeklarasikan konservasi lahan demi mencegah terjadinya erosi tanah dan kerusakan alam.
Langkah yang diambil mahasiswa Polbangtan Manokwari dalam penanaman mangrove juga menjadi bagian dari antisipasi perubahan iklim. Sebab Perubahan iklim dan cuaca bisa terjadi karena berbagai macam faktor, salah satunya adalah kerusakan sistem dalam alam.
Hutan mangrove merupakan ekosistem yang memiliki nilai ekonomi sekaligus nilai ekologi terutama dalam menjaga kelestarian perairan pantai. (MRN/RR/ON)