Orideknews.com, MANOKWARI, – Sebagai garda terdepan dari pembangunan pertanian Indonesia, penyuluh memegang peranan penting dalam peningkatan produksi pertanian. Mengingat pentingnya peran penyuluh, Kementerian Pertanian (Kementan) terus melakukan peningkatan kompetensi Penyuluh Pertanian terutama yang telah diangkat menjadi ASN PPPK.
Seperti yang dilakukan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari yang mempunyai tanggung jawab dalam meningkatkan kompetensi penyuluh melalui Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL).
Program RPL dipilih untuk percepatan pendidikan yang disiapkan untuk dilaksanakan dengan mengakui capaian pembelajaran seseorang yang diperoleh dari pendidikan nonformal atau informal, juga pengalaman kerja ke dalam pendidikan formal.
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan melalui RPL diberikan kesempatan yang lebih luas lagi untuk Penyuluh Pertanian yang telah memiliki pengalaman kerja, untuk dapat menempuh pendidikan yang lebih tinggi lagi.
“Sistem pembelajarannya pun tetap memakai satuan kredit semester (sks) dalam bentuk mata kuliah, yang diperoleh melalui pengalaman kerja atau pelatihan bersertifikasi,” jelasnya.
Dijelaskan Dedi RPL ini menjadi upaya untuk menciptakan sosok penyuluh yang pintar, gesit, dan cerdas. Karena, penyuluh adalah garda terdepan pertanian Indonesia.
Seperri harapan Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo (SYL) yang selalu mengingatkan, penyuluh pertanian merupakan inti dari agent of change pembangunan pertanian. Karena itu, penyuluh pertanian harus hebat, harus mampu mengelola pertanian yang ada di masyarakat.
“Kalau begitu, pertanian harus menjadi kekuatan bangsa ini dengan menggunakan teknologi yang lebih baik, memanfaatkan sains dan riset yang lebih kuat sehingga bisa menghadirkan kemampuan-kemampuan kita,” tegas Mentan SYL.
Bimtek Pengelola
Untuk menyukseskan program tersebut, Polbangtan Manokwari mengikuti kegiatan Bimbingan teknis bagi pengelola RPL dan Asesor, Selasa-Rabu (6/7-7/7)
Hal ini juga yang dilakukan Polbangtan Manokwari yang berupaya meningkatan kompetensi penyuluh dengan mengikuti Bimtek RPL.
Direktur Polbangtan Manokwari, Purwanta, menjelaskan bahwa pihaknya telah menindak lanjuti arahan dari Kepala Pusat Pendidikan Pertanian untuk membentuk tim RPL dan tim Asesor.
“Kami akan konsisten untuk mengikuti kegiatan Bimtek ini agar program RPL dapat terlaksana dengan baik,” tuturnya.
Bangkit Lutfiaji Syaefullah yang ditunjuk sebagai Kordinator Tim RPL Polbangtan Manokwari, menyebutkan bahwa Program ini merupakan bentuk dari perhatian pemerintah. Khususnya, kementan terhadap nasib para penyuluh daerah khususnya bagi penyuluh yang lulusan SLTA maupun D2 untuk bisa memenuhi syarat menjadi PPPK yaitu minimal D3 dan atau D4.
Dengan adanya program RPL penyuluh dapat memperdalam keilmuannya sehingga dapat meningkatkan kompetensi penyuluh.
“Seperti disampaikan Kepala Badan, untuk membangun pertanian kita harus membangun SDM terlabih dahulu, apabila SDM pertanian (penyuluh) sudah unggal, pasti pembangunan pertanian akan berjalan sesuai dengan yg diharapkan,” tutur Bangkit. (RR/ON)