Orideknews.com, MANOKWARI SELATAN, – Kantor bupati Manokwari Selatan desain bangunannya akan ada sentuhan budaya Arfak.
Hal itu terungkap dalam pembahasan masterplan pembangunan kantor Bupati Manokwari Selatan, yang digelar di Pendopo Laharoi beberapa waktu lalu.
Bupati Manokwari Selatan, Markus Waran mengaku, sentuhan desain pembangunan kantor bupati Mansel memuat filosofi parang.
Kata Waran itu menandakan kekuatan dan ketajaman. Diharapkan mampu diimplementasikan setiap Organisasi Perangkat Daerah (OPD) di Manokwari Selatan dalam melaksanakan fungsi serta tanggungjawab.
“Jadi harus setiap hari diasah agar tetap tajam. Prinsip itu harus terus dipakai dalam melaksanakan fungsi masing-masing OPD setiap hari,” ungkapnya.
Waran menyebut, setelah berkoordinasi dengan konsultan, nantinya kantor Bupati Mansel akan dibangun seluas 5.600 meter persegi, sementara Kantor OPD seluas 600 meter persegi.
“Kantor OPD akan ada disatu wilayah dengan Kantor Bupati. Luasnya bangunan sudah sesuai dengan aturan perundang-undangan. Jadi harus sesuai aturan,” tuturnya.
“Kalau kita kerjakan dengan sungguh-sungguh, saya rasa pembangunam kantor bupati ini akan bisa selesai dalam kurun waktu 2 sampai tahun,” lanjut Waran.
Dia lalu menjelaskan bahwa, dari laporan konsultan dari Mitraloka konsolido, anggaran yang dibutuhkan untuk pembangunan kantor Bupati Mansel ada di angka Rp772 miliar.
Anggaran tersebut, sebut Waran sudah termasuk dengan perangkat elektronik. “Jadi itu gambaran biaya untuk keseluruhan termasuk kita mau buat sistem saluran jaringan listrik bawah tanah,” beber Waran.
Sementara itu, Sekda Mansel, Hengky Tewu mengungkapkan harus ada yang dikorbankan untuk bisa menggapai mimpi membangun Kantor Bupati Mansel. Karena jelas dia, apabila penggunaan anggaran tidak dibatasi, rencana pembangunan Kantor Bupati Mansel akan terus molor.
“Jadi penggunaan anggaran harus kita batasi. Kita memang tidak akan nyaman seperti sebelumnya dalam bekerja, tapi itu untuk menggapai mimpi agar Kantor Bupati Mansel bisa kita bangun. Jadi ada beberapa anggaran yang dipangkas seperti perjalanan dinas,” terang Tewu.
Lanjut kata Tewu, pembangunan kantor Bupati Mansel akan dituangkan dalam Rencana Jangka Menengah Daerah (RPJMD). Sehingga, pembangunan ini masuk dalam prioritas utama.
“Jadi kalau ada yang marah-marah anggaran terpangkas, nanti saya tunjukan prioritas pembangunan Kantor Bupati Mansel,” tambah Tewu.
Kepala dinas PU Mansel, Yakobus Harewan menuturkan, pihaknya sudah mengantongi beberapa kontraktor untuk dilakulan lelang pekerjaan.
“Saya tidak bisa sebut nama, namun nominasinya sudah ada,” pungkanya.
Yakobus memastikan, pembangunan Kantor Bupati Mansel akan dimulai tahun ini. “Ini kita sudah sementara bahas, baru lelang, setelah itu land clearing. Yang pasti tahun ini. Secepatnya,” tutupnya.(PTC/ALW/ON)