Orideknews.com, MANOKWARI, – Generasi tani milenial Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari Studi Pertanian Berkelanjutan tingkat akhir, Elia Baransano, Andy Kakyarmabin, Jose Felix Windesi dan Petrus Selestinus Peten memilih penelitian budidaya kangkung dan sawi sebagai topik tingkat akhir.
Dasar pemilihan budidaya kangkung dan sawi sebagai bahan penelitian karena dinilai instan, mudah, dan cepat memperoleh keuntungan, disisi lain dalam waktu 21 hari, kangkung sudah dapat dipanen dan sawi dapat dipanen dala kurung waktu 40 hari.
Para mahasiswa meneliti tumpang sari, jarak tanam, penggunaan pupuk organik pada tanaman yang paling mempengaruhi percepatan tanam dan meminimalisir biaya. Hasil penelitian selanjutnya akan dilakukan penyuluhan kepada masyarakat. Penelitian mahasiswa ini dibawah bimbingan Carolina Diana Mual dan Yuliana Ataribaba.
Para mahasiswa penelitian ini, pada Minggu, (18/5/2020) melakukan pengemburan tanah dengan menggunakan alat mesin pertanian atau alsintan di lahan Praktik Polbangtan Manokwari, Anday.
“Kami mengkolaborasikan pengunaan alat, mesin digunakan untuk mengangkut dan memecahkan tanah, sedangkan skop untuk membuat drainase,” sebut salah satu mahasiswa.
Penelitian budidaya kangkung dan sawi sebagai topik tingkat akhir ini, menurut mahasiswa telah sejalan dengan apa yang digaungkan menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) bahwa, pertanian menjadi peluang usaha yang menjanjikan di tengah pandemi covid-19. “Dengan mengkonsumsi sayur dan buah lokal dapat menjaga stamina dan daya tahan tubuh dari paparan covid-19,” sebut Menteri SYL dalam beberapa kesempatan.
Hal yang sama juga sering disampaikan Kepala BPPSDMP, Dedi Nursyamsi, kata dia kolaborasi antara petani dengan akademisi untuk menyediakan pangan berkualiatas terus dilakukan.
“Pendidikan vokasi pertanian ditujukan untuk mencetak petani milenial yang berkualitas dan menghasilkan produk kualitas ekspor,” ujar Dedi. (RR/ON)