Orideknews.com, MANOKWARI, – Kantor Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat mengirim 5 orang perwakilan pengurus dan petani pada Koperasi Ebier Suth Cokran untuk mengikuti pelatihan Pengolahan Kakao di balai Penelitian Teknologi Bahan Alam LIPI Yogyakarta pada 11-13 Februari 2020.
Pelatihan itu sebagai bentuk dukungan terhadap pengembangan komoditas Kakao di Kabupaten Manokwari Selatan.
Selain pelatihan, 5 orang perwakilan itu mengunjungi Desa Wisata Nglanggeran Kabupaten Gunung Kidul yang merupakan desa wisata binaan Kantor Perwakilan Bank Indonesia D.I. Yogyakarta.
Pelatihan dan study visit di Yogyakarta ini dipimpin langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Provinsi Papua Barat, S. Donny H. Heatubun.
Kegiatan diawali dengan kunjungan ke Bank Indonesia Yogyakarta yang diterima langsung oleh Kepala Perwakilan Bank Indonesia Yogyakarta, Hilman Tisnawan.
Dihadapan peserta, Hilman menyampaikan bahwa, peran Bank Indonesia dalam pengembangan UMKM di daerah dengan teknologi low budgeting yang ramah lingkungan sehingga mampu mendorong peningkatan UMKM melalui pengolahan hasil produksi komoditas menjadi produk bernilai tambah.
Hilman lalu mempersilahkan peserta pelatihan dari Bank Indonesia Papua Barat untuk melakukan study visit kepada UMKM binaan Bank Indonesia Yogyakarta di Desa Nglanggeran dengan mengamati pengolahan coklat dan beberapa komoditas lainnya yang dikemas dalam suatu konsep desa wisata. Kemudian dilanjutkan denganpelatihan pengolahan kakao pada Balai Penelitian Teknologi Bahan Alam (BTPBA) LIPI Gunung Kidul Yogyakarta.
Selama 3 hari itu, peserta diberikan edukasi terkait pengolahan sekunder biji kakao, mulai dari tahapan sortasi biji kakao kering hingga menjadi lemak chocolate (cocoa butter) dan bubuk coklat (cocoa presscake).
Kepala Bank Indonesia Perwakilan Papua Barat, S. Donny H. Heatubun mengatakan, pelatihan itu merupakan tindak lanjut hasil pertemuan Bank Indonesia dengan pihak koperasi terkait rencana pengolahan kakao menjadi produk bernilai tambah, yang nantinya dapat didorong ke pasar nasional melalui event-event UMKM Bank Indonesia.
“Diharapkan dengan pengolahan biji kakao ini, koperasi tidak hanya mengirimkan produk dalam bentuk mentah saja tetapi sudah berupa olahan coklat bar maupun bubuk coklat,” tutur Donny melalui keterangan persnya yang diterima (20/2).
Dia menjelaskan, pada hari terakhir kegiatan, peserta melanjutkan study visit ke desa wisata Nglanggeran, Kabupaten Gunung Kidul, guna mempelajari terkait pengolahan kakao menjadi beberapa makanan olahan bubuk coklat antara lain, keripik pisang coklat, dodol coklat, keripik kulit pisang, dan beberapa produk lainnya.
Kemudian, peserta juga belajar mengenai konsep desa wisata yang dipadukan dengan berbagai macam atraksi baik seni, budaya maupun komoditas unggulan yang dapat dikembangkan guna mendukung pengembangan desa wisata di daerah tersebut.
“Seusai pelatihan ini peserta kelompok tani terutama yang tergabung dalam operator, harus segera melakukan produksi dengan hasil olahan bubuk yang sudah diolah, serta akan melakukan komunikasi lebih lanjut dengan pihak Pemerintah Kabupaten Manokwari Selatan, dalam pemenuhan fasilitasi kepada kelompok baik peralatan maupun peningkatan skill lainnya,” harap Donny. (ALW/ON)