Orideknews.com, MANOKWARI- Membesarkan dan mendidik anak tentunya membutuhkan persiapan yang kompleks dari orang tua, terlebih di era gadget yang berkembang pesat saat ini. Perkembangan itu, tentu mempengaruhi cara didik anak, sehingga SDIT mengadakan seminar Parenting, Tentang Mendidik Anak Ala Rasulullah di Era Digital, Minggu, (24/03/2019) di aula salah satu hotel di Taman Ria Manokwari.
“Mendidik Anak Ala Rasulullah di Era Digital” menjadi tema yang diusung pada seminar tersebut, kemudian Ustadz Abdul Hakim, S.Kom.M.M sebagai Fasilitator dan Training parenting.
Dalam seminar ini, staf Departemen Penjamin Mutu Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT) Indonesia tersebut, mengajak orang tua untuk paham dan antisipasi terhadap tekhnologi yang berkembang saat ini.
“Untuk bisa mengawasi, mendampingi serta memberikan arah hidup yang jelas kepada anak, mengapa? karena anak-anak sekarang itu lebih hebat, lebih maju dan lebih berkembang dari pada orang tuanya,” tutur Abdul.
Oleh sebab itu, dia Abdul mengajak orang tua agar melek dalam teknologi untuk mempersiapkan anak-anak dengan baik, dan dibekali arah hidup yang jelas.
“Karena pendidikan bukan hanya tanggungjawab guru atau sekolah saja akan tetapi, peran penting dari orang itu perlu untuk mengontrol mereka anak-anak kita dengan banyaknya waktu kita dengan mereka, agar tidak terpengaruh oleh perubahan-perubahan di luar diri anak yang berada pada era digital ini”. kata Abdul kepada www.orideknews.com usai seminar.
Dia juga mengapresiasi Yayasan Lentera Hati Manokwari, karena sudah di undang menjadi fasilitator dan menyaksikan antusias orang tua yang ikut hadir dalam seminar hari tersebut.
Ketua Yayasan Lentera Hati Manokwari, Bambang Yudhi Astomo, mengaku seminar itu merupakan kegiatan rutin yang dilakukan setiap saat pada periode tertentu, yang diharapkan dapat memberikan manfaat bagi orang tua terutama di era digital seperti ini.
Dia menyatakan pihaknya mengundang pemateri dari Jakarta, dan dia adalah seorang trainer yang sudah cukup dikenal dan memiliki andil dalam dunia pendidikan dengan harapan memberikan atau menularkan kebaikan buat para orang tua di Manokwari.
Bambang berharap dengan seminar yang dibuat bisa memberikan nilai positif dan penyemangat sebagai sumbangsi bagi dunia pendidikan di Manokwari Papua Barat.
“Manfaat bagi para orang tua yang mengikuti seminar, tentu ini menjadi ilmu penting yang mungkin sebagian besar baru mereka terapkan dalam keluarga mereka masing-masing. Sehingga, bisa memberikan kebaikan, keilmuan, kesan dalam dunia pendidikan pada anak-anak kita yang memang jamannya sudah seperti ini,” ungkapnya
Kepala Sekolah SDIT Insan Mulia Manokwari, Rina menjelaskan seminar parenting penting untuk mengetahui kiat-kiat orang tua mendidik anak di era digital ini.
“Karena kita melihat perkembangan pemakaian gadget yang demikian banyak, walaupun mungkin di sekolah kami tidak diperkenankan untuk membawa tetapi ketika di Rumah itu sudah luar dari pengawasan kami selaku guru yang mendidik mereka,” kata Rina.
Berdasarkan pengamatan, dia mengaku pemakaian gadget sangat besar, bahkan ada beberapa kasus mungkin permasalahan diantara anak-anak itu terjadi akibat menggunakan media social.
“Dari situ pula yang kami harapkan orang tua bisa bersinergi bersama sekolah untuk bagaimana mengkondisikan penggunaan gadget itu di rumah. Sehingga, tidak mengganggu konsentrasi mereka dalam belajar tetapi anak-anak tetap bisa mengambil manfaat dari perkembangan digital tersebut tapi tidak sampai harus membuat anak menjadi korban.
Semenara itu, Pendiri Yayasan Lentera Hati H. Mugiyono, S.Hut, mengaku pihaknya melakukan kegiatan parenting itu agar orang tua yang sudah menitipkan anaknya ke sekolah juga ikut terlibat dalam mendidik anak.
“Karena ada kesan sekarang ini, kalau anak-anak itu di sekolahkan di tempat yang mereka yakini seakan-akan itu cukup, padahal justru peran orang tua, waktu orang tua, kesempatan orang tua untuk mengarahkan itu jauh lebih besar,” tutur Mugioyo.
Menurutnya, tidak akan ada pengaruh yang signifikan jika orang tua mengharapkan dari lebaga pendidikan. “Justru yang lebih banyak memberikan pengaruh positif kepada anak itu adalah orang tua karena waktunya luang dan dia selalu membersamai terus,” jelasnya.
Seminar itu,kata dia, dibuat dengan tujuan mengingatkan kembali kepada orang tua, karena kadang lupa bahwa fungsi orang tua yang paling penting adalah bagaimana mendidik, mengarahkan anaknya menjadi yang lebih baik walaupun di sekolah telah diajarkan.
“Sudah tetapi kemudian orang tua harus punya peran yang sangat mendasar karena dia yang selalu di rumah menemani dan sebagainya, ibaratnya teori itu di sekolah tapi prakteknya itu di rumah,”sebut Mugioyono.
Oleh sebab itu, kata dia fungsi gadget di era digital, harus dimanfaatkan untuk kebaikan. Salah satunya adalah fungsi orang tua bagaimana mengawasi, mendampingi serta memberikan batasan-batasan kepada anaknya, agar anak bisa lebih pintar dalam memanfaatkan gadget demi hal positif untuk menunjang mutu pendidikan anak.
“Kami berharap orang tua terlibat aktif dalam setiap program rencana sekolah dalam rangka untuk meningkatkan kecerdasan anaknya, kesholehan anaknya, sesuai yang diinginkan oleh sekolah sehingga keinginannya tercapai,” ucap Mugioyono.
Dia menambahkan, seminar itu tidak hanya untuk anak tetapi, para orang tua juga lebih pahami peran sebagai orang tua kemudian peran dan praktekkan kepada anak anak. (BAC/ON)