Orideknews.com, MANOKWARI – Peserta program pemagangan teknisi Tangguh angkatan pertama berjumlah 34 orang, berhasil menyelesaikan program pelatihan intensif selama 3 tahun di fasilitas Petrotekno,Ciloto,Jawa Barat.
Putra-putri asli asal kabupaten Teluk Bintuni, Fakfak, Manokwari, dan Sorong, Papua Barat ini, mendapatkan sertifikat berstandar internasional dari Global Vocational Qualification, Inggris. Sertifikat itu, akan bekal mereka jika bekerja di kilang Tangguh LNG ataupun proyek migas lainnya.
“Ini merupakan momen membanggakan bagi kami. Setelah menjalankan program pelatihan intensif selama tiga tahun, angkatan pertama pemagang teknisi Tangguh hari ini resmi menyelesaikan rangkaian program. Kami percaya pelatihan teknis komprehensif yang didapat oleh 34 peserta yang merupakan anak berprestasi dari Papua Barat dapat memberikan kontribusi bagi negara dan tanah kelahiran mereka yaitu Papua,” jelas Moektianto Soeryowibowo, head of country BP Indonesia dalam keterangan persnya yang diterima www.orideknews.com, Senin, (28/1/2019).
Dijelaskan Soeryowibowo,bahwa program pemagangan teknisi itu, merupakan wujud dari komitmen Tangguh untuk mengembangkan tenaga kerja lokal di Papua Barat, menuju komitmen 85% tenaga kerja Papua di Tangguh LNG pada tahun 2029. Program ini sudah berjalan sampai angkatan ketiga (batch 3) untuk menyaring bibit-bibit muda berprestasi dari Papua Barat.
Tangguh terus berkomitmen untuk mengembangkan talenta lokal Papua Barat melalui berbagai program berkelanjutan yang menyasar pada pendidikan serta peningkatan kemampuan. Selain program pemagangan teknisi Tangguh, beberapa program yang kini tengah berjalan antara lain beasiswa, serta berbagai pelatihan teknis lainnya yang dirancang khusus untuk memaksimalkan potensi tenaga kerja lokal Papua Barat.
“Kami juga mengucapkan terima kasih kepada SKK Migas dan juga pemerintah daerah Papua Barat, khususnya Teluk Bintuni dan Fakfak atas dukungannya selama ini terhadap program pemagangan teknisi Tangguh. Kami mengharapkan agar kerja sama ini terus berlanjut dengan semangat pengembangan Papua Barat dan Indonesia,” ungkap Soeryowibowo.
Untuk diketahui, BP merupakan operator Tangguh LNG dan salah satu kontraktor kontrak kerja sama (Kontraktor KKS) yang dalam melaksanakan operasinya berada dalam pengawasan dan pengendalian SKK Migas, sebagai wakil pemerintah. (RED/ON).