Orideknews.com, MANOKWARI – Peristiwa belasan Narapidana dan Tahanan kabur terjadi saat berlangsungnya kegiatan karaoke di rungan steril Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Manokwari, Minggu (22/04/2018).
Hal ini diungkapkan Kepala Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas IIB Manokwari, Yosep B. Yembise yang dikonfirmasi melalui Kasi ADM. Kamtib Hamja Hasan, Senin (23/04/2018).
Dijelaskannya bahwa dalam peristiwa ini yang berhasil keluar dari pintu utama dan 10 orang, namun 3 diantaranya berhasil dangkap, kemudian 13 orang lainnya berhasil kabur alias lolos dari pengejaran.
Lanjutnya, 13 orang itu terdiri dari 8 narapidana dan 5 tahanan. Sambungnya, para narapidana dan tahanan ini rata-rata kasus narkoba dan pidana umum (Pidum).
“Mereka ini masuk dengan cara mendobrak pintu penjagaan, lalu menerobos masuk ke Pos P2U. Yang saat itu penjagaan di Pos Utama hanya dua orang yakni satunya PNS dan satunya lagi CPNS. Terus yang di pos P2U dua orang juga yakni piket P2U satu orang dan piket kantor satu orang,”jelas Hamja Hasan.
Namun, Hamja mengungkapkan, saat itu para narapira dan tahanan yang jumlah kurang lebih 20 orang mengancam empat petugas tersebut dengan senjata tajam (Sajam).
“Para napi dan tahanan ini semuanya membawa Sajam berupa gunting, pisau, dan kampak sehingga saat itu petugas di bawa ancaman jadi tidak bisa berbuat apa-apa,”katanya.
Dikemukakannya, kejadian itu terjadi saat pihak Lapas sedang melaksanakan kegiatan karaoke di ruangan steril dan saat itu pintunya memang di buka tutup karena banyak yang menonton karaoke tersebut.
“Pintu keluar ruang steril itu memang saat itu tidak ditutup, karena banyak yang menonton karaoke tersebut. Saat itu mereka kan bergerombol untuk menonton, nah pada saat itu ada petugas yang mau membuka pintu untuk napi dari blok wanita untuk karaoke dan dari situ mereka mendobrak pintu,”sebutnya.
Lanjutnya, dengan kondisi penjagaan seperti itu baru yang menerobos pintu kurang lebih 20 orang, tetapi yang berhasil keluar sampai pintu utama 16 dan 3 diantaranya berhasil ditangkap, kemudian 13 lainnya melarikan diri.
“Yang jelas dari petugas dan para napi serta tahanan yang kabur tidak sebanding. Jadi dari 20 orang, 4 diantaranya di halau untuk masuk ke dalam, abis itu pintunya dikunci dan kita amankan pos. kemudian kita melakukan pengejaran, dan 3 orang yang kita dapat,”beber Hamja.
Hamja menuturkan, ketiga orang tersebut ditangkap di sekitar wilayah Kampung Ambon atau tidak jauh dari Lapas.
Dicecar mengenai motif, Hamja mengemukakan, untuk motif dalam peristiwa kaburnya napi dan tahanan belum jelas dan sementara ini masi di dalami.
“Dari hasil pemeriksaan, tiga orang yang kami sudah tangkap mengaku bahwa otak di balik semua ini ada dua orang yaitu AB dan WR,”sebut Hamja.
Dia menambahkan, kapasitas Lapas Manokwari hanya 120 orang. Sedangkan penghuni saat ini berjumlah 318 orang dan ini juga salah satu faktor penyebab yang sangat berpengaruh.
“Apalagi bangunan kita ini tidak memenuhi standar kepenjaraan. Kita punya steril areal penjgaan itu sangat dekat sekali dan itu sebenarnya ruang steril areal itu tidak boleh ada kegiatan disitu,”tuturnya.
Tetapi, kata Hamja, sudah tidak ada tempat atau ruang lagi yang harus digunakan dan tempat tersebut memang sempit, tapi tetap digunakan karena memang selama ini tempat itu yang biasa digunakan untuk melaksanakan kegiatan-kegiatan. (FRE/ON).