Oleh: Rinto Herry Mambrasar, S.Si.,M.Si
Hari Kesehatan Dunia (World Health Day) pada umumnya dirayakan untuk meningkatkan keasadaran global terkait kesehatan pada tanggal, 7 April setiap tahunnya. Perayaan ini juga diadakan untuk menandai berdirinya sebuah Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) pada tanggal, 7 April 1948.
Pada tahun 1948, WHO pertama kalinya membentuk Majelis Kesehatan Dunia. Salah satu agenda saat itu adalah majelis memutuskan untuk merayakan tanggal, 7 April sebagai Hari Kesehatan Dunia yang dirayakan pertama kali pada tahun 1950.
WHO merupakan badan khusus milik Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang berkantor pusat di Jenewa, Swiss, dengan berbagai kantor semi-otonom yang berjumlah 150 kantor lapangan di seluruh dunia. Dilansir dari laman WHO, bahwa organisasi kesehatan tersebut bekerja untuk mengatasi kesehatan masyarakat internasional dan telah mengangkat masalah kesehatan penting selama 50 tahun terakhir. Beberapa di antaranya adalah kesehatan mental, perawatan ibu dan anak, dan perubahan iklim. Perayaan Hari Kesehatan Dunia atau World Health Day dilakukan dengan berbagai kegiatan untuk memusatkan perhatian dunia pada program-program penting dari kesehatan global. Setiap tahunnya, WHO memberikan tema perayaan hari kesehatan. Pada tahun 2020 ini, WHO mengangkat tema “Support Nurses and Midwifes”.
Tema tersebut menjadi ajakan kepada semua orang untuk menghormati dan menghargai kontribusi dokter, perawat, dan bidan dalam menjaga dunia tetap sehat. Dokter, perawat dan bidan tersebut menjadi garda terdepan Covid-19 dan rela mempertarukan kesehatan mereka sendiri dalam risiko untuk melindungi masyarakat luas. Tahun ini, Hari Kesehatan Dunia menjadi kesempatan untuk menyoroti pekerjaan kedokteran, keperawatan, dan kebidanan di seluruh dunia, dengan mengingat bahwa pekerjaan tersebut menjadi salah satu sumber daya yang mulia di setiap negara.
Sementara itu, berbagai tema Hari Kesehatan Sedunia pada 5 tahun terakhir adalah sebagai berikut:
- Tahun 2015: From Farm to Plate: Food Safety
- Tahun 2016: Together on the Front Lines Against Diabetes
- Tahun 2017: Depression: Let’s Talk
- Tahun 2018: Universal Health Coverage: Everyone, Everywhere
- Tahun 2019: Universal Health Coverage: Everyone, Everywhere
- Tahun 2020: Nurse and Midwife: Support Nurses and Midwife
Pesan WHO: Covid-19
Pesan Hari Kesehatan Dunia tahun 2020 ini sebenarnya tidak jauh berbeda dengan tahun sebelumnya. Di tahun ini, pesannya adalah mengharuskan setiap orang sering mencuci tangan pakai sabun pada air mengalir, menjaga kebersihan lingkugan, dan penggunaan masker untuk semua orang di tengah penyebaran pendemi Covid-19.
Michael Ryan Kepala Program Darurat Kesehatan WHO dalam keterangan resminya, mengatakan sudah ada penelitian ilmiah yang menunjukkan bahwa dampak positif dari cuci tangan dengan sabun pada air mengalir dan pemakaian masker adalah kunci untuk mencegah penyebaran Covid-19.
Pandemi Covid-19
Pada 11 Maret tahun 2020 ini, WHO menetapkan Covid-19 sebagai pandemi. Kondisi ini jelas tidak boleh diremehkan, karena hanya ada beberapa penyakit saja sepanjang sejarah yang digolongkan sebagai pandemi.
Pandemi adalah sebuah epidemi yang telah menyebar ke beberapa negara atau benua, dan umumnya menjangkiti banyak orang. Sementara, epidemi merupakan istilah yang digunakan untuk peningkatan jumlah kasus penyakit secara tiba-tiba pada suatu populasi di area tertentu.
Istilah pandemi tidak digunakan untuk menunjukkan tingkat keparahan suatu penyakit, melainkan hanya tingkat penyebarannya saja. Dalam kasus saat ini, Covid-19 menjadi pandemi pertama yang disebabkan oleh virus corona.
Sebelum adanya pandemi tersebut, telah terjadi berbagai pandemi influenza didunia. Di mana salah satunya adalah flu babi yang merebak pada tahun 2009. Penyakit ini terjadi ketika strain influenza baru (H1N1) menyebar ke seluruh dunia.
Sementara itu, kasus pandemi influenza terparah di dunia terjadi saat pandemic flu Spanyol pada tahun 1918, yang menyebabkan 50 juta kematian di seluruh dunia. (***)
Penulis merupakan pemilik hobi membaca dan meneliti ini lahir di Manokwari. Masuk dalam Anggota Entomologi Papua, sejumlah hasil penelitian dimuat dalam bentuk buku dan Jurnal International SUGAPA (SUara serangGA PApua) dan Jurnal Biologi Papua.