Orideknews.com, Manokwari, — Media nasional Tempo kembali menjadi sorotan setelah sekelompok massa yang tergabung dalam Aliansi Pro Demokrasi menggelar aksi solidaritas di lampu merah Hj Bauw, Senin (12/11). Aksi tersebut merupakan bentuk protes terhadap pemberitaan Tempo yang mereka nilai tidak berimbang dan berpotensi menyesatkan.
Belasan peserta aksi membawa spanduk bertuliskan “Stop Hoaks, Selamatkan Media dari Kepentingan Politik” dan “Tempo Bukan Kitab Kebenaran.” Mereka menilai pemberitaan Tempo kerap menyimpang dari prinsip jurnalisme objektif serta dianggap lebih banyak menampilkan opini sepihak.
Koordinator aksi, Marcel, mengatakan bahwa langkah turun ke jalan dilakukan sebagai bentuk keprihatinan atas rusaknya iklim informasi di Indonesia. Ia menilai media memiliki peran vital dalam menjaga kualitas demokrasi sehingga pemberitaan harus tetap mengedepankan verifikasi dan etika jurnalistik.
“Tempo yang dulu kami kenal independen, kini sering tampil dengan narasi berat sebelah. Banyak berita tidak diverifikasi dengan baik dan terkesan menggiring opini publik,” ujarnya dalam keterangan pers yang diterima media ini.
Masa aski menyerukan agar seluruh media nasional kembali menjunjung integritas jurnalistik dan tidak berpihak pada kepentingan politik tertentu.
Sejumlah warga dan organisasi kepemudaan yang turut menyaksikan aksi tersebut menyatakan dukungannya. Mereka menganggap kritik dari para aliansi Pro Demokrasi merupakan bagian dari upaya menjaga fungsi kontrol sosial media.
“Kami bukan anti-media. Tapi jika pemberitaan cenderung bermotif politik, maka media ikut menyebarkan kebohongan,” kata salah satu peserta aksi.
Para peserta menegaskan bahwa aksi tersebut merupakan seruan moral kepada pemerintah untuk meninjau ulang izin penerbitan Tempo apabila ditemukan pelanggaran serius terhadap standar pemberitaan yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan. (***/ON)


