Orideknews.com, Manokwari, – Menyambut peringatan 100 tahun peradaban Papua yang akan digelar pada 25 Oktober 2025, Ketua Komite III Dewan Perwakilan Daerah Republik Indonesia (DPD RI), Dr. Filep Wamafma, menggagas deklarasi “Pendidikan Modern Papua.” Ia berharap momentum bersejarah ini menjadi titik awal pembaruan sistem pendidikan di Tanah Papua.
“Sudah saatnya kita membuka lembaran baru. Pendidikan di Papua tidak boleh lagi tradisional. Kita harus beralih ke pendidikan berteknologi, bermutu, dan berkualitas,” ujar Filep di Manokwari, Kamis, (23/10/25).
Filep menegaskan, konsep pendidikan modern mencakup pemerataan akses dan peningkatan mutu di seluruh wilayah Papua. Ia menyoroti pentingnya pemenuhan kebutuhan dasar pendidikan seperti ketersediaan guru, kesejahteraan tenaga pendidik, dan pemenuhan gizi bagi peserta didik.
“Pendidikan modern berarti tidak ada lagi sekolah tanpa guru, tidak ada siswa yang bersekolah tanpa makan, dan tidak ada guru tanpa kesejahteraan. Semua aspek pendidikan harus dioptimalkan agar generasi Papua mampu bersaing secara nasional maupun global,” ucapnya.
Menurut Filep, momen satu abad peradaban Papua harus menjadi refleksi dan titik tolak bagi pembangunan sumber daya manusia (SDM) yang unggul. Ia mengingatkan pentingnya pengelolaan sumber daya dan anggaran secara efektif untuk mendukung visi tersebut.
“Kita maksimalkan sumber daya yang ada, termasuk anggaran. Kalau hari ini kita adalah hasil dari 100 tahun perjalanan, maka 100 tahun berikutnya kita harus siapkan generasi yang lebih handal,” katanya.
Sebagai akademisi sekaligus legislator, Filep mengungkapkan bahwa dirinya telah mengusulkan kepada kementerian terkait agar program pendidikan nonformal berbasis teknologi, seperti AI Ready ASEAN, dapat dimasukkan ke dalam agenda nasional pendidikan di wilayah timur Indonesia.
“Ini bukan soal politik, tapi soal masa depan generasi Papua. Kalau bukan kita yang bergerak, siapa lagi,” pungkasnya. (ALW/ON)




