Orideknews.com, Manokwari — Tim Pembina Posyandu bersama Dinas Kesehatan Kabupaten Manokwari menggelar pelatihan Interpersonal Komunikasi (IPC) serta sosialisasi aplikasi e-MVMH (Elektronik My Village My Home) bagi 36 kader posyandu yang berasal dari 36 posyandu di wilayah perkotaan, mulai dari Pasir Putih hingga Maripi. Kegiatan ini terlaksana atas dukungan UNICEF melalui HAKLI Papua Barat.
Ketua Tim Pembina Posyandu Kabupaten Manokwari, Ny. Febelina Indou, menjelaskan bahwa pelatihan ini merupakan bagian dari upaya transformasi layanan Posyandu, dari yang sebelumnya hanya fokus pada kesehatan, kini berkembang untuk melayani enam bidang Standar Pelayanan Minimal (SPM) yakni pendidikan, kesehatan, pekerjaan umum, perumahan rakyat, ketenteraman dan ketertiban umum, serta perlindungan masyarakat dan sosial.
“Transformasi ini mengacu pada Permendagri Nomor 13 Tahun 2024 tentang Pos Pelayanan Terpadu, yang merupakan penjabaran dari Undang-Undang Desa,” jelasnya. Rabu, (17/9/25).
Ia menuturkan, aplikasi e-MVMH merupakan inovasi pencatatan dan pelaporan imunisasi berbasis digital. Dalam sistem ini, setiap anak dalam satu desa digambarkan sebagai ‘batu bata’ rumah. Anak yang sudah lengkap imunisasinya akan ditandai dengan warna, sehingga masyarakat, kader, dan tenaga kesehatan dapat dengan mudah memantau siapa saja yang belum mendapatkan imunisasi lengkap.
“Papua Barat, khususnya Manokwari, menghadapi tantangan geografis dan keterbatasan akses informasi. Dengan e-MVMH, kader dapat memantau kelengkapan imunisasi anak secara digital dan terintegrasi dengan WhatsApp untuk mengirim notifikasi,” ujarnya.
Menurut survei UNICEF dan Nielsen pada 2023, sebanyak 73 persen masyarakat mendapatkan informasi imunisasi dari kader posyandu. Karena itu, kata Febelina, kemampuan komunikasi kader harus diperkuat agar pesan-pesan kesehatan dapat diterima dengan baik oleh masyarakat.
“Pelayanan kesehatan bukan hanya soal pengetahuan medis, tapi juga keterampilan komunikasi. Karena itu kami membekali kader dengan pelatihan IPC agar mampu menyampaikan edukasi kesehatan secara efektif,” ucapnya.
Febelina berharap seluruh peserta dapat memanfaatkan pelatihan ini dengan baik, mencatat hal-hal penting, serta menerapkan ilmu yang diperoleh untuk meningkatkan kualitas layanan posyandu di lapangan.
“Kader posyandu adalah ujung tombak layanan kesehatan dasar. Dengan peningkatan kapasitas seperti ini, kami berharap cakupan imunisasi anak semakin tinggi dan derajat kesehatan masyarakat juga meningkat,” tambahnya. (ALW/ON).