Sumedang – Pemanfaatan alat dan mesin pertanian (alsintan) modern semakin dirasakan manfaatnya oleh petani. Maman, anggota Kelompok Tani Ciroyom 2, Desa Palasari, Kecamatan Ujung Jaya, Kabupaten Sumedang, menyebut penggunaan combine harvester telah memberikan solusi nyata dalam proses panen.
“Kalau dulu panen butuh banyak tenaga kerja dan waktu. Sekarang dengan combine harvester satu hektare sawah bisa selesai dalam hitungan jam. Gabah juga lebih bersih dan tidak banyak tercecer,” ujar Maman, Kamis (21/8/2025).
Menurutnya, keberadaan alsintan pascapanen tidak hanya membuat panen lebih efisien, tetapi juga menekan biaya produksi serta mengurangi ketergantungan pada tenaga kerja yang semakin terbatas.
Sementara itu, Direktur Jenderal Prasarana dan Sarana Pertanian (PSP) Kementerian Pertanian, Andi Nur Alam Syah, menegaskan bahwa pemanfaatan teknologi modern menjadi langkah strategis memperkuat ketahanan pangan nasional.
“Alsintan modern, khususnya combine harvester dan power thresher, sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dan produktivitas. Teknologi ini membantu petani bekerja lebih cepat sekaligus mengurangi kehilangan hasil panen. Inilah strategi percepatan menuju swasembada pangan,” jelas Andi Nur.
Ia menambahkan, sepanjang tahun 2025 Kementan menyalurkan ribuan unit alsintan pascapanen ke berbagai daerah. “Kami mengalokasikan 3.228 unit combine harvester besar dan 2.152 unit power thresher. Dengan dukungan ini, kami ingin memastikan lebih banyak petani merasakan manfaat nyata modernisasi pertanian,” tambahnya.
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman dalam berbagai kesempatan juga menekankan bahwa modernisasi pascapanen merupakan kunci mewujudkan swasembada pangan.
“Jika petani didukung dengan teknologi modern, produksi akan meningkat, biaya panen dapat ditekan, dan pangan kita lebih terjamin. Modernisasi pertanian adalah jalan menuju swasembada pangan berkelanjutan sekaligus menjaga kedaulatan bangsa,” tegas Amran. (RR/ON)