

Orideknews.com, Merauke, – Mencapai swasembada pangan dalam waktu yang sesingkat singkatnya menjadi salah satu fokus utama pemerintah Indonesia saat ini.
Dalam mencapai target tersebut, Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman menekankan pentingnya kolaborasi lintas sektor agar tercipta kemandirian pangan secara berkelanjutan, mengurangi ketergantungan impor, serta meningkatkan kesejahteraan petani.
Inisiatif tersebut digambarkan melalui kehadiran Wakil Menteri Hak Asasi Manusia (HAM), Mugiyanto, saat mengunjungi lokasi Optimalisasi Penggunaan Lahan Pertanian (OPLAH) di Kampung Urumb, Distrik Semangga, Kabupaten Merauke, Papua Selatan, pada Kamis (13/3/2025).
Kunjungan ini bertujuan memantau langsung progres program OPLAH 2024 yang mengubah lahan tidur seluas 1.309 hektar (Ha) menjadi area produktif setelah 10 tahun tidak dimanfaatkan.
Dalam kunjungan tersebut, Mugiyanto didampingi Wakil Gubernur Papua Selatan dan Wakil Bupati Merauke dengan menyerahkan bantuan 500 kg benih padi varietas Biosaline, jenis padi tahan salinitas yang cocok untuk kondisi lahan setempat.
Mugiyanto menegaskan bahwa pangan merupakan hak dasar manusia yang harus dipenuhi, sejalan dengan prinsip HAM.
“Program OPLAH tidak hanya mengembalikan fungsi lahan, tetapi juga menjadi langkah strategis untuk menjamin hak pangan masyarakat. Ini adalah bentuk nyata komitmen pemerintah dalam mewujudkan keadilan sosial,” ujar Mugiyanto.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti menekankan pentingnya program Oplah sebagai langkah strategis untuk meningkatkan produktivitas pertanian dan mencapai swasembada pangan nasional.
“Mencapai target tersebut diperlukan keterlibatan berbagai pihak, termasuk Brigade Pangan, untuk mempercepat produktivitas pertanian,” ujar Idha
Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, O’eng Anwarudin sebagai penanggung jawab Oplah di Papua Selatan yang turut hadir mendampingi, menyatakan bahwa program ini telah berhasil mengaktivasi lahan tidur menjadi sumber produksi baru.
“Lahan seluas 1.309 Ha ini memiliki potensi besar mendukung swasembada pangan, baik di tingkat regional Papua Selatan maupun nasional,” jelasnya.
Program OPLAH 2024 digadang sebagai solusi mengatasi keterbatasan lahan produktif dan meningkatkan ketahanan pangan. Keberhasilan di Kampung Urumb diharapkan menjadi model replikasi bagi daerah lain, terutama di wilayah dengan karakteristik lahan serupa. (MRN/RR/ON).
