Orideknews.com, Nazaret, – Sebanyak 32 peserta dari berbagai kabupaten di Provinsi Papua Barat melakukan ziarah keagamaan di Mesir, Israel, dan Palestina.
Perjalanan spiritual selama sembilan hari, yang berlangsung dari tanggal 16 hingga 24 Desember 2024, membawa para peserta menyusuri jejak sejarah dan iman yang mendalam.
Para peserta berangkat dari Jakarta menggunakan maskapai Emirates Air dan tiba di Kairo, Mesir pada 17 Desember 2024.
Selama kunjungan ke Mesir, peserta melakukan city tour di Kota Tua Kairo, mengunjungi situs-situs bersejarah dan sakral seperti Gereja Gantung, Gereja Abu Serga (tempat persembunyian Keluarga Kudus), dan Sinagoga Ben Ezra. Peserta juga beribadah di Gereja Sampah/Mukattam (St. Simon The Tanner) di Bukit Mukattam.
Pada hari ketiga, peserta mengunjungi keajaiban dunia, Piramida Giza (Piramida Raja Cheops, Chephren, dan Mykerinos) dan Sphinx. Perjalanan dilanjutkan menuju St. Catherine, melewati Terusan Suez, dan singgah di Mata Air Mara dan Elim, tempat-tempat yang disebutkan dalam Alkitab. Puncak perjalanan di Mesir adalah kunjungan ke Gunung Sinai, tempat Nabi Musa menerima Sepuluh Perintah Allah.
Dari Mesir, rombongan melanjutkan perjalanan ke Israel dan Palestina. Peserta mengunjungi Qumran, tempat ditemukannya Gulungan Kitab Suci; Yerikho, termasuk Bukit Pencobaan dan Pohon Ara Zaheus; dan Laut Mati. Puncak perjalanan di Tanah Suci adalah kunjungan ke Bethlehem.
Salah satu peserta ziarah, Pendeta Hadi Rumengan, berbagi refleksi mendalam tentang pengalamannya.
“Beberapa waktu ini kami melihat langsung begitu luarbiasanya pengorbanan Tuhan, khususnya dalam jalan Via Dolorosa,” ucapnya.
Sebagai hamba Tuhan, kata Hadi, ketika melewati jalan itu banyak perenungan dalam hatinya.
“Semua kasih Tuhan, kebaikan Tuhan, dan anugerah Tuhan bagi hidup saya dan manusia. Sejujurnya, Yesus menderita sampai mati di Golgota karena kasih-Nya kepada manusia,” ujar Pendeta Hadi.
“Makna yang bisa saya bawa kembali ke Manokwari adalah Tuhan telah menebus hidup saya, memberikan kehidupan yang baru, dan saatnya Injil harus disampaikan agar orang-orang mendengarkan kabar baik ini bahwa Yesus pernah ada di muka bumi dan telah menyelesaikan pengorbanan-Nya di kayu salib untuk menebus kita,” lanjutnya.
Pendeta Hadi menegaskan bahwa ada Fakta dan apa yang tertulis dalam Alkitab benar terjadi, sehingga ia mengajak umat kristiani untuk hidup dalam anugerah Tuhan, berbuat baik dan menyebarkan kabar baik tentang firman Tuhan.
Diapun berpesan Ziarah ini tak hanya memberikan pengalaman spiritual tetapi diharapkannya dapat memperkuat iman dan komitmen umat kristiani dalam menyebarkan pesan Injil.
Sementara itu, PT Hidup Makmur Terencana (HMT) Tour & Travel menyampaikan rasa terima kasih kepada Pemerintah Provinsi Papua Barat atas penyelenggaraan program ziarah keagamaan. Kesempatan untuk memfasilitasi keberangkatan peserta dari Papua Barat ke Tanah Suci dinilai sebagai bentuk kepercayaan yang besar.
Tinus Rouw, penanggung jawab HMT Tour & Travel Manokwari, menyatakan komitmen perusahaan untuk memberikan pelayanan terbaik bagi para peserta ziarah.
“Kepercayaan yang diberikan pemerintah daerah ini akan kami jawab dengan tanggung jawab penuh dalam mengawal perjalanan ini dengan baik,” ujar Rouw.
HMT Tour & Travel berkomitmen menyediakan fasilitas lengkap, mulai dari transportasi, akomodasi hotel, hingga konsumsi, demi kenyamanan dan kesehatan peserta selama perjalanan.
“Kami berupaya semaksimal mungkin agar peserta dalam keadaan baik dan sehat, sehingga dapat menikmati dan mengambil hikmah dari perjalanan ziarah kali ini,” tambah Rouw.
HMT Tour & Travel berharap program ziarah keagamaan ini dapat berlanjut setiap tahunnya, mengingat tingginya animo masyarakat Papua Barat untuk menunaikan ibadah di Tanah Suci Israel.
“Harapan kami, tahun depan program ini dapat menjangkau lebih banyak masyarakat, agar mereka dapat menyaksikan langsung tempat-tempat bersejarah yang terkait dengan sejarah para hamba Tuhan,” terang Rouw.
Pemerintah Provinsi Papua Barat memberikan kesempatan HMT Tour & Travel memfasilitasi keberangkatan peserta ziarah rohani Papua Barat ke Mesir, Israel dan Palestina. (RR/ON).