Orideknews.com, Manokwari Selatan, – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat mengadakan pelayanan integrasi penyakit menular dan tidak menular di Kabupaten Manokwari Selatan yang berlangsung dari tanggal 20-24 November 2024.
Dalam kegiatan pemeriksaan kesehatan yang dilaksanakan pada 21 November 2024 di Kampung Dembek, Distrik Momi Waren, Kepala Bidang P2P Dinkes Papua Barat, dr. Nurmawati melaporkan bahwa, puluhan warga masyarakat mengikuti program tersebut.
Selama pemeriksaan, ditemukan satu orang yang reaktif terhadap HIV dan dicurigai terinfeksi TBC. Pasien tersebut dirujuk ke Puskesmas untuk mendapatkan perawatan lanjutan.
“Target kami adalah melakukan deteksi penyakit menular dan tidak menular kepada 150 penduduk dari berbagai usia, mulai dari balita hingga lansia,” ungkap dr. Nurmawati.
Ia menjelaskan bahwa paket pelayanan dibagi berdasarkan tiga kelompok umur: di bawah 15 tahun, 15-40 tahun, dan di atas 40 tahun.
Pelayanan ini akan dilakukan dalam dua tahap. Tahap pertama dijadwalkan berlangsung di tiga kabupaten, yaitu Kabupaten Manokwari Selatan, Pegunungan Arfak, Kabupaten Teluk Bintuni, dan Kabupaten Manokwari. Setelah pelaksanaan Pilkada serentak, pelayanan akan dilanjutkan ke kabupaten-kabupaten lain yang belum terlayani.
Dr. Nurmawati menambahkan bahwa yang membedakan pelayanan ini dari skrining massal yang biasa dilakukan adalah fokus Dinas Kesehatan Papua Barat. Pelayanan ini tidak hanya ditujukan kepada mereka yang sudah sakit, tetapi juga untuk memastikan kesehatan orang-orang di sekitar pasien agar tetap terjaga.
“Dengan mengetahui penyakit lebih awal, kita dapat melakukan deteksi dini. Hal ini diharapkan dapat mencegah perkembangan penyakit menjadi lebih parah, yang bisa mengakibatkan kecacatan atau bahkan kematian,” jelasnya.
Kegiatan ini diharapkan dapat menekan angka kunjungan sakit di Puskesmas dan rawat inap di rumah sakit, serta mengurangi angka kematian akibat penyakit.
“Kami berharap kehadiran kami dapat memutus rantai penularan penyakit di masyarakat,” tutup dr. Nurmawati. (ALW/ON)