Orideknews.com, Teluk Bintuni, – Tim Penilai Eliminasi Malaria Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat mengunjungi Kabupaten Teluk Bintuni. Kedatangan tim tersebut disambut hangat oleh Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni dan jajarannya di kantor Dinas Kesehatan setempat.
Tim ini rencananya akan melakukan penilaian eliminasi malaria di enam distrik, yaitu Tuhiba, Miyado, Jagiro, Kalitami, Weriagar, dan Arandai pada 28 Oktober hingga 1 November 2024.
Ketua Tim Eliminasi Malaria yang juga menjabat sebagai Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Papua Barat, dr. Nurmawati menjelaskan, Kabupaten Teluk Bintuni menjadi kabupaten pertama yang mengundang tim untuk menilai apakah distrik-distrik tersebut sudah layak menerima sertifikat eliminasi malaria.
Kegiatan ini sejalan dengan Peraturan Gubernur nomor 12 tahun 2017 yang bertujuan untuk mempercepat eliminasi malaria.
dr. Nurmawati berharap inisiatif yang telah dilakukan oleh Kabupaten Teluk Bintuni dapat menjadi contoh bagi kabupaten lain.
Dia menjelaskan, jika suatu kabupaten sudah berhasil mendapatkan eliminasi, hal itu akan memberikan kekuatan tambahan untuk mempertahankan status tersebut, terutama karena seluruh masyarakat, mulai dari tingkat kampung, terlibat dalam upaya tersebut.
“Kami berharap Tim dapat mengumpulkan data secara objektif, dan selanjutnya kami akan mempresentasikan hasil kajian. Kami optimis enam distrik ini dapat meraih eliminasi malaria,” ujar Dr. Nurmawati.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Teluk Bintuni, Franky D. Mobilala, SKM., M.Kes, menyampaikan terima kasih atas kedatangan Tim Eliminasi Malaria.
Ia mengungkapkan bahwa pihaknya pernah mengalami kegagalan dalam mencapai eliminasi malaria pada tahun 2020, sehingga mereka menargetkan eliminasi pada tahun 2027 di tingkat kabupaten dengan harapan dapat lulus dan mendapatkan sertifikat dari Kementerian Kesehatan.
Franky menambahkan, penilaian ini dimulai dari enam distrik dari total 24 distrik yang ada. Ia berharap hasil penilaian ini dapat menjadi contoh bagi 18 distrik lainnya.
Sementara itu, Kepala Seksi P2P, Edi Sunandar, yang juga merupakan anggota Tim Penilai menjelaskan, tim yang ditugaskan telah berpengalaman dalam melakukan penilaian di beberapa distrik di Papua Barat, termasuk Kabupaten Sorong Selatan Papua Barat Daya dan Kabupaten Pegunungan Arfak.
Edi berharap Kepala Distrik dapat dilibatkan dalam proses penilaian, mengingat bahwa kegiatan ini merupakan event distrik. Ia menegaskan bahwa hasil penilaian akan mencerminkan kerjasama antara tim, Puskesmas, dan distrik.
“Kami akan fokus pada dokumen penyelidikan epidemiologi. Kami harap tim Puskesmas dapat menyajikan informasi secara rinci kepada kami dalam sesi tanya jawab,” tambah Edi.
Tim penilai akan mendalami kegiatan yang telah dilakukan, termasuk kunjungan ke pasien terakhir yang positif malaria serta penilaian lingkungan tempat tinggal pasien.
Uji reseptivitas juga akan dilakukan sebagai bagian dari proses untuk memastikan tidak ada lagi penularan malaria di wilayah tersebut. (ALW/ON).