Orideknews.com, MANOKWARI – Direktur Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari, O’eng Anwarudin, memberikan pembekalan kepada Satgas Millenial for Modern Agriculture Corporation (IMMACo) yang akan berangkat ke Kebupaten Merauke, Provinsi Papua Selatan, (02/09/2024).
IMMACo merupakan upaya yang sedang digencarkan Kementerian Pertanian (Kementan) dalam memperluas lahan produksi padi dan mengintegrasikan dengan subsektor terkait. Program ini dirancang sebagai kegiatan pertanian yang berbasis korporasi mulai dari hulu hingga hilir dalam rangka mewujudkan Swasembada dan Lumbung Pangan Dunia tahun 2029.
Sebagaimana dikatakan Menteri Pertanian (Mentan), Andi Amran Sulaiman kalau Indonesia harus bangkit menjadi lumbung pangan dunia. “Mari kita jadikan hari kemerdekaan ini sebagai momentum bagi sektor pertanian untuk bangkit menjadi lumbung pangan dunia,” ujar Amran.
Sementara itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), Idha Widi Arsanti mengatakan bahwa pihaknya akan melaksanakan dan mengawal program ini dengan sebaik-baiknya.
“Ini menjadi solusi terhadap isu ketahanan pangan yang menjadi perhatian khusus pemerintah melalui agenda pembangunan nasional 2020-2024 dengan prioritas program peningkatan ketersediaan, akses dan kualitas konsumsi pangan,” jelas Idha
Sebagai penanggung jawab Program IMMACo, Polbangtan Manokwari akan segera menerjunkan tim untuk bergabung dengan anggota Satgas IMMACo yang sudah berada di Merauke. Tim terdiri dari Wakil Direktur 3, Kabag Umum, dan beberapa dosen.
Pada arahannya O’eng mengingatkan tugas tim adalah melakukan pendampingan dan pembinaan kepada mahasiswa Polbangtan yang tengah melakukan praktek lapang Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Kabupaten Merauke.
“Dosen harus melakukan pemantauan aktivitas mahasiswa. Mereka yang praktek lapang akan mendapatkan lebih, yaitu pengalaman dalam menghadapi berbagai tantangan di lapangan,” kata O’eng
Dosen akan membimbing mereka agar dapat mengatasi masalah yang dijumpai berdasarkan kelimuan yang diterima selama di banku kuliah.
Mahasiswa yang berada di lokasi kegiatan IMMACo akan mendapatkan pengawalan dari tim. Tantangan akan datang terutama di wilayah Distrik Kurik yang dekat dengan laut.
Pada bulan September – November air laut akan masuk ke lahan, dan dapat mengancam area sawah petani, ini sekaligus menjadi ancaman terhadap tidak tercapainya target produksi dan produktivitas di area seluas 10.000 hektar.
Tim nantinya juga akan melakukan identifikasi potensi wilayah di Distrik Tanah Miring dan Distrik Semangga yang menjadi target kegiatan IMMACo.
O’eng menyebutkan bahwa MBKM yang sedang dijalankan oleh mahasiswa Polbangtan Manokwari adalah sebuah program yang memberikan kesempatan untuk mengembangkan kemampuan sesuai dengan bakat dan minat mereka serta mendapatkan pengalaman kerja yang berguna untuk karier masa depan para mahasiswa.
“Hal ini akan terintegrasi langsung dengan melibatkan mahasiswa dilapangan dalam mensukseskan program ini di wilayah Indonesia Timur,” ujarnya. (MRN/RR/ON).