Orideknews.com, MANOKWARI – Mendukung keberhasilan program Kementerian Pertanian (Kementan) di Provinsi Papua Barat dan Papua Barat Daya, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari kembali akan menerjungkan mahasiswa dalam pengawalan program Perluasan Areal Tanam (PAT).
Hal tersebut menjadi salah satu langkah diambil dalam upaya antisipasi darurat pangan. Sebagaimana ditegaskan Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bahwa prioritas pemerintah saat ini adalah meningkatkan produksi padi dan jagung untuk mencegah krisis pangan di Indonesia sekaligus komitmennya dalam menjaga kedaulatan pangan nasional.
“Kami berkomitmen untuk menjaga keberlanjutan sektor pertanian serta kesejahteraan petani di Indonesia,” ujar Menteri Amran
Sementara itu, Plt. Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi menyampaikan bahwa Kondisi Indonesia saat ini wajib swasembada pangan dengan mampu memenuhi kebutuhan beras dari keringat sendiri, dari petani kita sendiri dari lahan kita sendiri.
“Strategi yang perlu dilakukan salah satunya perluasan tanam dan meningkatkan indeks pertanaman (IP) di lahan rawa dan lahan tadah hujan agar produksi beras kembali melimpah” ungkap Dedi.
Menindaklanjuti arahan tersebut Program pendampingan yang dilakukan mahasiswa dilaksanakan melalui kegiatan Merdeka Belajar Kampus merdeka (MBKM) dengan menggunakan metode free form.
Dalam mempersiapkan mahasiswa yang akan terlibat langsung, Polbangtan Manokwari Lakukan Bimbingan teknis khusus pendampingan PAT kepada mahasiswa semester V yang akan mengikuti MBKM 1, senin (05/08).
Direktur Polbangtan Manokwari, O’eng Anwarudin menyampaikan bahwa MBKM ini menjadi bagian dari kurikulum pendidikan yang dijalankan sehingga hukumnya wajib diikuti oleh setiap mahasiswa.
“MBKM yang akan dilaksanakan dilapangan dengan skema free form memberikan fleksibilitas tinggi bagi mahasiswa untuk merancang pengalaman belajarnya sendiri. Dalam metode ini, mahasiswa akan lebih leluasa menjalankan MBKM di lokasi PAT yang ditentukan,” jelas Oeng
“Pilihan MBKM pengawalan program PAT dikarenakan kondisi negara kita sedang tidak baik-baik saja, terutama dibidang pertanian. Tahun lalu kita impor 3,6 juta ton beras, untuk memenuhi kebutuhan beras kita maka setiap insan pertanian termasuk mahasiswa harus terlibat mensukseskan program PAT agar kita bisa kembali swasembada pangan” tambahnya
Lebih lanjut O’eng menjelaskan Polbangtan Manokwari menjadi penanggung jawab program PAT di 2 Provinsi yaitu Papua Barat dan Papua Barat Daya dan kondisi saat ini juga sedang tidak baik-baik saja. Saat ini kita berada di peringkat bawah sehingga hal tersebut harus kita genjot seperti yang telah dilakukan di Papua Selatan dengan melibatkan mahasiswa menopang kesuksesan PAT.
“Program tersebut tentu bagian dari upaya Kementerian Pertanian dalam menjaga ketahanan pangan nasional dinegara ini, kalau kita berhasil mengamankan pangan maka, anda semua yang terlibat adalah pahlawan pangan,” ungkapnya dihadapan mahasiswa. (MRN/RR/ON)