Jakarta, – Hari malaria sedunia tingkat nasional yang di selenggarakan pada 24 juni 2024 di Gedung Kementrian Kesehatan Republik Indonesia, Kabupaten Pegunungan Arkfak (Pegaf) bersama 16 Bupati Kabupaten dan walikota di Indonesia menerima sertifikat eliminasi malaria.
Penghargaan yang diterima di waklili Kepala Dinas Kesehatan Pegaf ini merupakan tahapan setelah dilakukan penilaian oleh tim eliminasi nasional bahwa, di Pegaf selama 3 tahun beruturut terbukti tidak ditemukan penularan setempat.
Kasus malaria yang ada di Pegaf hampir rata-rata ditularkan dari Kabupaten Manokwari, hal ini diketahui setelah setiap ada kasus oleh petugas puskesmas dimelakukan penyedikan epidemologi sehingga mendapat kesimpulan bahwa selama ini tidak terjadi penuran kasus malaria di Pegaf.
Selain itu Pegaf juga berhasil membuktikan bahwa pemeriksaan kasus dan sistem surveilans malaria dapat berjalan dengan baik dibuktikan dengan 100 persen kasus dilakukan penyelidikan epdemiologi dan kelengkapan laporan 100 persen, serta target pemeriksaan tercapai melebihi yang ditargetkan.
Pegaf menjadi kabupaten ke-2 di Tanah Papua yang mendapat setifikat eliminasi malaria selatah Kabupaten Sorong Selatan. Selain itu juga Papua Barat juga menerima piala bergilir lomba pemeriksaan malaria Tingkat nasional yang di ikuti oleh perwakilan semua provinsi di indonesia.
Perwakilan Papua Barat dari Kabupaten Teluk Wondama Puskesmas Windesi, Victor Imanuel Glen berhasil menjadi juara 1 tingkat nasional. Penilaian dalam kejuaraan ini menyangkut aspek kemampuan membaca slide malaria positif, negative, akurasi spesies dan menghitung jumlah parasite dalam darah.
Hal ini terjadi selain kemampuan individu dari seorang viktor tetapi terdapat dukungan dari sustem Kesehatan yang telah dibentuk yaitu sistem peningkatan kapasitas yang cukup berjalan di Papua Barat.
Khususnya di Teluk wondama, terdapat malaria center dan tempat On the job training serta krossceker malaria dan Patelki sebagai oragnisasi profesi analis baik di provinsi maupun di kabupaten yang senantiasa membatu peningkatan kapasitas petugas mikroskopis secara berkala dan berkesinambungan.
“Hari malaria Dunia sekarang ini cukup membanggakan karena Papua Barat bisa mendapatkan perhargaan dua sekaligus, semoga di tahun depan kita bisa mempertahankan piala bergilir lomba mikroskopis ini dan terdapat kabupaten lainnya yang bisa eliminasi malaria,” ungkap Plt. Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, dr. Feny Mayana Paisey. (ALW/ON).