Orideknews.com, Manokwari, – Kepala Subbagian Tata Usaha Balai Bahasa Provinsi Papua, Yohanis Sanjoko mengklaim Papua sebagai penyumbang terbesar pemilik bahasa, yakni 60 persen atau 428 bahasa yang ada di Indonesia ada di Papua.
Hal itu disampaikan Yohanis ketika melakukan bimbingan teknis revitalisasi bahasa daerah Bahasa Hatam di kabupaten Manokwari.
Di Nusantara kata Yohanis, ada 718 bahasa daerah, 428 ada di tanah Papua ini. Dari 428, jika berdasarkan daya hidup atau vitalitas sesuai atau pelitian, hanya 2 bahasa daerah di Papua yang masuk dalam kategori aman.
“Kategori aman ini kenapa? karena penuturnya dalam jumlah yang besar yang banyak. Dua bahasa itu adalah bahasa Mee yang digunakan oleh saudara-saudara kita di Nabire dan sekitarnya. Ada Nabire, Paniai, Dogiay, Deyai dan Intanjaya dan sebagainya,” jelas Yohanis kepada awak media, kemarin.
“Mereka menggunakan bahasa Mee atau bahasa Ekagi, bahasa umumnya. Kemudian juga bahasa Dani yang digunakan oleh masyarakat di Kabupaten Jayawijaya dan sekitarnya itu. Dua bahasa itu masuk dalam kategori aman,” katanya lagi.
Ia menyatakan sebagian besar bahasa daerah di Papua masuk dalam kategori riskan, ada yang masuk dalam kategori mengalami kemunduran, ada yang terancam punah, bahkan ada yang sudah punah. (ALW/ON)