Menurut Hermus, suku Doreri telah menjadi suku terkemuka sebelum suku besar Arfak mengenal peradaban.
“Kalau kita lihat di Manokwari, suku besar Doreri menerima transformasi terlebih dahulu lalu kemudian suku besar Arfak. Peradaban yang diterima ini tidak dipakai sendiri melaikan suku besar Doreri telah berkontribusi untuk kemajuan suku besar Arfak dan juga suku-suku lainnya,” ucap Hermus.
Momen Mubes tersebut, ia berpesan kepada suku Doreri bahwa, kompetisi semakin terbuka dalam berbagai hal disemua aspek. Sehingga suku besar Doreri tidak boleh lengah.
“Kegiatan ini sangat penting untuk membangun kesadaran dan membangun persatuan dan identitas dalam suku karena kita selain hidup dalam lingkungan strategis kita punya potensi,” katanya.
“Apapun yang terjadi, suku besar Doreri melalui kegiatan ini harus bisa menghasilkan banyak hal-hal yang positif, untuk menata diri lebih dalam untuk membangun kekuatan yang sangat besar untuk berkompetisi di daerah ini,” tutur Hermus lagi.
Hermus menegaskan, suku Doreri harus menjadi petarung yang unggul, petarung yang siap memenangkan sebuah kontestasi.
“Kita ada di lingkungan yang majemuk sehingga pentingnya menata kekuatan dalam menghadapi berbagai hal,” terangnya.
Hermus berpesan wadah seperti Mubes sebagai wadah untuk pengakuan yang sah dalam forum yang resmi.
“Pemimpin bicara apa, ayo kita ikuti apa kata pemimpin,” tambah Hermus. (ALW/ON).