Orideknews.com, Minyambouw, – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat bersama dinas kesehatan kabupaten Pegunungan Arfak melalui Puskesmas Minyambouw menggelar imunisasi Tetanus Difteri (Td) Wanita Usia Subur (WUS), pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan skrining Penyakit Tidak Menular (PTM) bagi kelompok remaja Jumat, 20 Oktober 2023 di SMA Negeri Minyambouw.
Kegiatan tersebut digelar dengan menindaklanjuti Perpres RI nomor 72 tahun 2021, Pergub nomor 17 tahun 2023 tentang percepatan penurunan stunting pada kelompok remaja dan surat keputusan berasama Menristek Dikti, Menkes, Menag dan Mendagri nomor 03/KB/2022, Nomor HK.01.08/Menkes/1352/2022, Nomor 835 tahun 2022, Nomor 119, 5091.A tahun 2022 tentang penyelenggaraan peningkatan status kesehatan peserta didik SMA/Madrasah Aliyah yang meliputi, pelaksanaan aksi bergizi (pemberian tablet tambah darah) dan pemeriksaan status imunisasi bagi wanita usia produktif dengan sasaran usia 15 tahun keatas.
Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Owira Indou pada kesempatan itu menghimbau kepada siswa-siswi agar memanfaatkan pelayanan kesehatan yang dilakukan.
Sebagai putra asli Arfak yang berasal dari Minyambouw, Owira meminta para pelajar harus memahami pentingnya imunisasi untuk kekebalan tubuh.
“Imunisasi bukan hal baru, adik-adik semua sudah dapat sejak lahir. Namun ini petugas kesehatan hanya melengkapi imunisasi yang mungkin terlewat sejak kecil sampai di bangku SMA,” jelas Owira.
Menurutnya, pemerintah kedepannya dengan bergantinya pemimpin, mungkin saja ada regulasi yang dibuat untuk syarat masuk perguruan tinggi. Sehingga kemungkinan itu harus diantisipasi sedini.
“Adik-adik belajar dari wabah Covid-19 yang lalu, kita mau kemana saja ada syarat vaksin. Mau buat kelengkapan dokumen apapun harus sertifikat vaksin,” katanya.
“Nah ini yang kita harus antisipasi kalau kedepan adik-adik mau masuk kuliah diluar Papua, siapa tahu syarat masuk kuliah harus imunisasi. Ini harus kita waspadai sehingga ayo kita ikuti program kesehatan yang gratis ini,” ajak Owira.
Hal yang sama juga diungkapkan Kepala Distrik Minyambouw, Yosmina Serce, SH.,M.H. Ia menegaskan pelayanan kesehatan sangat penting, jika pelayanan didekatkan hingga masuk sekolah. Para pelajar harus benar-benar memanfaatkan momentum tersebut.
Dihadapan para pelajar SMA Minyambouw, Kadistrik lalu memperlihatkan bekas imunisasi yang dahulu diterima.
“Kesehatan ini penting, Bahu saya ini ada. Lihat ada bekas suntikan ini imunisasi, jadi jangan takut ini untuk kesehatan,” terangnya.
Menyambung penyampaian Kepala Seksi Surveilans dan Imunisasi Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat, Owira Indou, Kadistrik mengaku imunisasi akan sangat permudah para pelajar ketika masuk kuliah.
“Sehingga saat kuliah atau sekolah tidak ada halangan lagi,” ujar Kadistrik.
Ia lalu mengajak pelajar untuk untuk mengonsumsi sayur dan buah segar hasil dari masyarakat Minyambouw.
“Makan sayur yang banyak dan buah juga. Sayur disini organik, jangan jual semua ke pasar,” pesan Kadistrik. (ALW/ON).