Orideknews.com, Manokwari, – Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat hingga Kamis, (14/9/23) memasuki hari ke-9 pelayanan imunisasi Tetanus Difteri (Td) Wanita Usia Subur (WUS), pemberian Tablet Tambah Darah (TTD) dan skrining penyakit tidak menular (PTM) bagi kelompok remaja di sejumlah SMA/SMK dan SMP di Manokwari, Papua Barat.
Program Imunisasi yang dilakukan berintegrasi dengan Program Kesehatan Ibu Anak dan Program Penyakit Tidak Menular tersebut, Dinkes Papua Barat menyambangi SMK Negeri 2 Manokwari, untuk melakukan pelayanan.
Pelayanan kali ini, Siswi SMK Negeri 2 Manokwari yang berpartisipasi berjumlah 323 untuk kelas 10, 11 dan 12.
Mewakili kepala SMK Negeri 2 Regina Wutoy, S.Pd Wakasek Bidang UKS, Andini Sukimin, M.Pd menyampaikan apresiasi yang luarbiasa untuk Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat atas pelayanan kesehatan yang dilakukan.
“Kami merasa berterima kasih sekali dan beruntung, bisa dikunjungi untuk pemeriksaan kesehatan untuk anak-anak kami. Khususnya yang putri, karena ini manfaatnya untuk masa depan,” ujar Andini kepada wartawan.
Ia menilai program pemberian Tablet Tambah Darah sangat tepat untuk siswi. Selain itu, pengukuran berat badan, lingkar pinggang dan tinggi badan bagi siswi, kata dia guna pencegahan stunting seperti yang digencarkan pemerintah. Langkah itu pihaknya sangat mendukung.
“Kami akan berusaha untuk membantu pemerintah, khususnya dari dinas kesehatan untuk pelaksanaan pemeriksaan-pemeriksaan kesehatan. Kami wajibkan untuk mengikuti, sebelum pemeriksaan kesehatannya para siswi mengikuti sosialisasi sehingga para siswi mengerti,” jelasnya.
Sebelumnya, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Papua Barat, dr. Nurmawati menyampaikan, 90 persen lebih partisipasi siswi setiap sekolah mengikuti pelayanan tersebut.
“Respon sekolah-sekolah sangat luar biasa mendukung kegiatan yang kita lakukan berjalan sesuai rencana,” kata dr. Nurmawati.
Dia menjelaskan, Tetanus Difter merupakan penyakit mematikan, bisa terjadi pada bayi yang baru dilahirkan oleh seorang ibu yang tidak punya kekebalan tubuh.
“Kegiatan ini juga untuk memastikan remaja putri di Papua Barat sudah memiliki kekebalan yang cukup, baik untuk dirinya sendiri maupun bayi yang dilahirkan,” ungkapnya.
Meski belum ditemukan kasus penyakit tidak menular di Papua Barat, langkah antisipasi perlu dilakukan dinas terkait.
“Cakupan rata-rata hampir diatas 90 persen disetiap sekolah mengikuti imunisasi Td, TTD maupun scrining PTM,” rincinya.
dr. Nurmawati berpesan kepada remaja putri, untuk dapat berpartisipasi mengikuti setiap program kesehatan pemerintah daerah.
“Kita harapkan partisipasi setiap remaja untuk kesehatan, dan mengubah perilaku hidup sehat dengan melakukan pengecekan kesehatan secara berkala untuk deteksi dini penyakit lain,” ungkap dr. Nurmawati.
Dia menghimbau, perilaku sehat lain yang perlu diperhatikan adalah pola makan, dan waktu istirahat yang cukup. (ALW/ON)