Orideknews.com, Manokwari, – Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari kini bekerja sama dengan kelompok tani Harapan di Kampung Sumberboga melakukan riset pemanfaatan janjang kosong kelapa sawit jadi pupuk kompos di Kampung Sumberboga, Distrik Masni.
Hal itu disampaikan, Kepala Laboratorium Pertanian Terpadu Polbangtan Manokwari Dr. Indrawati, kemarin.
“Kita terapkan teknologi pertanian pada petani-petani di sana untuk menanam tanaman organik seperti padi sawah dan kangkung organik,” jelasnya.
Jumlah perkebunan sawit di Manokwari bisa dimanfaatkan untuk meningkatkan potensi pertanian organik. Apalagi janjang sawit biasanya menjadi limbah yang cukup banyak dan hanya dibuang saja.
“Limbah yang dihasilkan bisa kembalikan ke kebun. Konsepnya apa yang keluar harus masuk lagi. Untuk itu kami juga mempunyai komposter dan membudidayakan cacing. Kami tidak gunakan pestisida kimia tapi pestisida nabati menggunakan bahan ramah lingkungan, rempah yang bisa digunakan untuk mengusir hama penyakit,” tutur Indrawati.
Polbangtan sebagai Unit Pelaksana Teknis (UPT) pendidikan di bawah Kementerian Pertanian punya komitmen untuk meningkatkan pertanian organik menjadi produk unggulan. Tanaman organik punya potensi yang sangat besar karena sudah menjadi gaya hidup masyarakat.
“Tinggal bagaimana kita kolaborasikan berbagai teknik agar potensi pertanian organik bisa meningkat. Jika bicara organik maka tidak bisa seketika meningkatkan produktivitas. Tapi dengan berjalan waktu akan berdampak sekali pada potensi, produktifvtas maupun kesehatan lingkungan,” tutur Indrawati.
Dia mengaku, hasil kerja sama dengan kelompok tani Harapan sudah mulai terlihat. Dimana mereka mampu menghasilkan tanaman organik yang sehat. Sehingga dengan riset yang terukur bisa terus dikembangkan.
“Sebenarnya konsep pertanian organik sudah dimiliki petani tradisional di Papua. Tinggal dikembangkan agar produktivitas meningkat. Semoga inovasi kita bisa terapkan dan sebarluaskan ke seluruh masyarakat. Tidak hanya di Manokwari tapi di kabupaten lain,” tambahnya. (RR/ON)