OridekNews.com, Manokwari, – Ketua Umum Sinode Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI) Pdt. Daniel Sukan, MTh mengapresiasi langkah Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat bersama Unicef mengajak kolaborasi GPKI dalam hal pelayanan kemanusiaan kepada masyarakat di Kabupaten Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak.
Hal tersebut dikatakan Daniel saat pembukaan Workshop Peningkatan Kapasitas bagi Tokoh Agama untuk pengaktifan dan kolaborasi layanan Imunisasi di kabupaten Manokwari Selatan dan Pegunungan Arfak tahun 2023 di salah satu hotel di Manokwari, kemarin.
“Sebagai pimpinan GKPAI sangat apresiasi melihat ini sebagai satu langkah yang tepat, karena membangun Papua penuh tantangan mulai dari manusianya hingga adatnya,” jelasnya.
Daniel meyakini dengan dihadirkan pihak gereja sebagai corong informasi terkait imunisasi, akan membawa dampak perubahan yang signifikan.
“Saya percaya kedepan pasti ada terobosan karena mereka ini penyambung lidah untuk menyampaikan maksud baik dari pelayanan kemanusiaan ini,” ucap Daniel.
Dia berharap, tertemuan tersebut akan menghasilkan sesuatu, dengan doa dan kerja pihak Pemerintah melalui petugas kesehatan bersama gereja sehingga maksud untuk imunisasi bisa tercapai.
“Pihak gereja menjamin keamanan para petugas untuk menjalankan pelayanan imunisasi kepada masyarakat di Pegaf dan Mansel,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Papua Barat melalui kepala Bidang P2P Dinkes Papua Barat, dr. Nurmawati menyampaikan capaian imunisasi yang rendah sehingga terjadi kasus luarbiasa (KLB) campak, sehingga telah terjadi kematian, bahkan 3 orang anak telah meninggal di wilayah Pegaf dan Mansel.
“Masalah ini bisa dicegah dengan imunisasi karena ada vaksinnya, obat untuk bisa dicegah agar anak-anak tidak tertular dengan imunisasi,” ungkapnya.
“Kami sangat berharap untuk bapak Pendeta bisa membantu kami, untuk mendorong atau menggerakkan masyarakat untuk menuju pelayanan kesehatan agar mendapatkan imunisasi,” ujarnya lagi.
Menurut dr. Nurmawati menyadarkan masyarakat akan imunisasi memang pekerjaan yang sulit, tetapi jika ada kolaborasi bersama maka tujuan ataupun cita-cita yang diinginkan bisa diwujudkan bersama.
“Kami harapkan kolaborasi yang akan dimulai ini bisa membantu khususnya teman-teman kesehatan dalam memudahkan pelayanan kesehatan, kepada bayi, baduta, balita,anak sekolah dan wanita usia subur sesuai dengan target maupun capaian yang sudah ditetapkan pemerintah,” terang dr. Nurmawati. (ALW/ON).