OridekNews.com, Manokwari, – Merasa dianaktirikan, Gereja Persekutuan Kristen Alkitab Indonesia (GPKAI) bakal menggelar aksi akbar di Kabupaten Manokwari meminta Pemerintah Provinsi Papua Barat adil dalam pembagian kuota Calon Anggota MRP Papua Barat keterwakilan Agama.
Salah satu Tokoh Intelektual GPKAI Provinsi Papua Barat, Daud Indouw menilai pembagian kuota Calon Anggota MRP keterwakilan Agama tidak proporsional kepada lembaga keagamaan di Papua Barat.
Menurutnya, GPKAI merupakan salah satu Gereja dengan jumlah anggota terbanyak di Papua Barat setelah GKI. Lantas, GPKAI tidak mendapat kuota MRP secara proporsional ketimbang aliran dedomonasi agama lainnya.
“Kami menilai pembagian kuota calon anggota MRP tidak proporsional kepada lembaga keagamaan di Papua Barat. Atas dasar apa Pemprov melalui Kesbangpol membagi kuota kepada lembaga keagamaan. Jika menggunakan standar jumlah, maka GPKAI merupakan jumlah anggota terbanyak setelah GKI. Namun jika menggunakan standar OAP maka jumlah anggota jemaat OAP terbanyak ada di GPKAI,”kata Daud saat diwawancarai, Minggu (26/3/23).
Daud menerangkan, jika Kesbangpol menggunakan jumlah Jemaat atau bangunan Gereja sebagai indikator, maka GPKAI merupakan jumlah Jemaat terbanyak di Papua Barat setelah GKI.
“Bayangkan satu Kabupaten Pegaf, mayoritas adalah Agama Kristen GPKAI. GPKAI juga ada di Mansel, Manokwari, Teluk Wondama dan Moskana Teluk Bintuni. Mulai Pendeta, Gembala adalah Orang Asli Papua. Karena itu, kami merasa dianaktirikan dengan tidak diberikan kuota Calon Anggota MRP,”paparnya.
“Karena merasa tidak adil dan anaktirikan, GPKAI akan menggelar aksi untuk menyampaikan aspirasi kepada Gubernur Papua Barat. Kami harap Bapak Pj Gubernur sebagai orang tua kami, dapat menerima kami, dan menindaklanjuti aspirasi kami,” kata Daud lagi.
Ditambahkan, aksi ini tidak ditunggangi oleh kelompok apapun, dan kepentingan apapun. Aksi tersebut adalah murni aspirasi GPKAI di Provinsi Papua Barat.
“Aksi besok murni untuk menyampaikan aspirasi dari Lembaga Gereja GPKAI yang merasa dianaktirikan dalam pembagian Kuota MRP,”ujarnya.
Daud menegaskan, aksi tersebut aman, dan damai. Aktivitas tetap berjalan seperti biasa. Dia mengimbau kepada seluruh warga Jemaat dan anggota Jemaat GPKAI untuk tidak dipengaruhi miras saat mengikuti aksi.
“Kami harap dukungan dari Aparat Kepolisian agar aksi ini berjalan aman dan damai,” terangnya.
Aksi tersebut akan dilaksanakan di Kabupaten Manokwari pada Senin 27 Maret 2023, titik kumpul di Gereja Kuriakon Wosi pada Jam 8.00 Wit dengan tujuan aksi ke Kantor Gubernur Provinsi Papua Barat. Aksi akan diikuti oleh seluruh jemaat GPKAI dari Manokwari, Pegaf, Mansel dan Teluk Bintuni. (JA/ON)