Orideknews.com, Manokwari, – Badan Pusat Statistik (BPS) Papua Barat mencatat, pada Agustus 2022 Papua Barat mengalami Deflasi sebesar 0,81 persen.
Kepala BPS Papua Barat, Maritje Pattiwaellapia, SE.,M.Si pada rilis perkembangan indeks harga konsumen dua Kota IHK di Papua Barat menyampaikan Manokwari dan Sorong merupakan masuk dalam 90 kota IHK Nasional, dimana menggambarkan secara keseluruhan inflasi yang terjadi di wilayah Papua Barat.
“Pada bulan Agustus dua kota IKH di Papua Barat nengalami deflasi 0,81 persen dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 110,98,” jelas Maritje Kamis, (1/9/22).
Dia mengatakan, penyumbang deflasi di Kota Sorong dan Manokwari terjadi karena adanya penurunan harga yang ditunjukkan oleh penurunan indeks pada beberapa komoditas seperti angkutan udara, Tomat dan Bawang merah.
“Di Manokwari penyumbang tertinggi deflasi yakni Angkutan Udara -1,0113 persen, tomat – 0,0710 persen, dan bawang merah -0, 0655 persen. Berbeda dengan kota Sorong posisi kedua penyumbang deflasi yakni Bawang merah sebesar -0, 2336 persen,” tuturnya.
Sementara, penyumbang terbesar inflasi di Manokwari yakni komoditas Cabai rawit sebesar 0,2425 persen, sedangkan di kota Sorong penyumbang tersebesar yakni komoditas ikan kembung sebesar 0,2636 persen.
“Di Manokwari memang pada Agustus harga cabai rawit sempat mahal karena minimnya stok di Pasaran,” ungkap Maritje.
Secara keseluruhan, dari 90 kota yang dipantau BPS diseluruh Indonesia terdapat 79 kota yang mengalami deflasi, sementara 11 kota lainnya mengalami inflasi.
“Dari 90 wilayah IHK di Indonesia, Manokwari menempati urutan ke 65 dan Kota Sorong menempati urutan ke 67,” tambahnya. (ALW/ON)