Orideknews.com, MANOKWARI, – Tokoh intelektual, Benny Boneftar menyatakan fakta selama ini menunjukkan bahwa kelompok yang menolak Daerah Otonomi Baru (DOB) adalah mahasiswa, pemuda hingga masyarakat kecil. Penolakan itu sebab mereka mengalami penderitaan diberbagai aspek kehidupan.
Hal tersebut disampaikan Boneftar ketika diskusi publik Manfaat DOB Bagi Rakyat Papua dan Papua Barat yang digelar Organisasi Barisan Merah Putih di salah satu hotel di Manokwari, Rabu, (1/6/22).
Boneftar menyebut, DOB didorong oleh kelompok purna tugas seperti legislatif maupun eksekutif dengan tujuan kepentingan pribadi dan jabatan.
“Mereka ini tidak ikut memikirkan rakyat, mereka yang lebih gesit dengan uang, fasilitas yang mendorong dan meyakinkan Pusat tentang DOB,” katanya.
Dia meminta agar pembentukan DOB lebih mengutamakan kepentingan masyarakat dengan menawarkan program yang langsung memihak kepada rakyat kecil.
Boneftar kemudian menawarkan kepada Negara untuk membentuk satu kelembagaan tingkat Kementerian yang mulai Menteri hingga pegawainya diduduki oleh orang asli Papua, sehingga terhindar dari pro kontra DOB.
Kementerian itu lanjut dia, untuk membantu negara, membantu presiden dalam hal ini pemerintah pusat mengoordinasikan aktivitas yang ada di Papua.
“Lembaga itu harus dibentuk untuk menghilangkan ego sektoral dari Kementerian, semua kebijakan yang mau masuk ke tanah Papua harus melalui Kementerian itu,” ujarnya.
Boneftar juga meminta pada DPR RI dan DPD RI agar turun ke masyarakat untuk menjelaskan manfaat dan kebaikan saat ini dan saat akan datang yang dilakukan Pemerintah untuk Orang Asli Papua (OAP).
“Persoalan kita sekarang adalah persoalan Orang Asli Papua, wilayahnya sudah diintegrasikan dari Tahun 1963-1969, orangnya belum merasa diintegrasikan dan itu persoalan. Makanya selalu menggugat proses integrasi dan ingin membangun negara sendiri,” tandas Boneftar.
Menurutnya, Negara tidak boleh alergi terkait permintaan dan teriakan membangun negara sendiri melainkan harus dimaknai sebagai suatu teguran keras dalam memperbaiki sistem pelayanan.
“Membangun sistem ketatanegaraan di daerah yang namanya Otonomi Khusus Papua seperti apa? dengan metode dan pendekatan seperti apa? Program seperti apa? Instrumen seperti apa? Supaya orang Papua merasa dia telah diintegrasikan,” bebernya.
Boneftar menambahkan, DOB merupakan suatu kebutuhan dalam suatu sistem pelayanan yang mempercepat dan menghadirkan kesejahteraan bagi rakyat. Namun harus dikaji diberbagai bidang. (ALW/ON).