Orideknews.com, Jayapura, – Kapolda Papua Irjen Pol Mathius D. Fakhiri, S.I.K didampingi Pejabat Utama Polda Papua melakukan peninjauan ketersediaan Tabung Oksigen untuk pelayanan terhadap Pasien Covid-19 di Provinsi Papua yang berlokasi di RS Provita Jayapura, Distributor Oksigen CV. Huyele dan PT. Indo Gas Papua Jalan Arso 3 Kabupaten Keerom. Rabu (21/07/2021).
Pelaksana Harian Direktur Rumah Sakit Provita Drg. Fansca Titaheluw dalam kesempatannya mengatakan, pihaknya telah mendirikan tenda tambahan untuk IGD didepan dan samping Rumah Sakit Provita sebanyak 3 tenda. Saat ini pasien yang ada di tenda IGD sebanyak 7 pasien.
“Kami juga telah menyiapkan 1 lantai di lantai 5 Rumah Sakit Provita khusus untuk ruang dokter, ruang perawat, ruang ganti APD dan ruang monitor pasien Covid-19. Rata-rata perhari pasien masuk ke Rumah Sakit Provita sebanyak 33 pasien. Dimana estimasi paling lama pasien Covid-19 dirawat hingga sembuh membutuhkan waktu 3 minggu,” ujar Drg. Fansca Titaheluw.
Lanjutnya, Kasus kematian yang ditemui disebabkan karena kondisi pasien Covid-19 yang sudah parah dan baru dibawa ke Rumah Sakit. Saat ini ketersediaan tabung oksigen di Rumah Sakit Provita sudah habis. Tadi pagi kami mendapat bantuan dari Polda Papua sebanyak 15 tabung oksigen namun sudah kami gunakan semua.
Kapolda Papua dalam kesempatannya mengatakan, kami telah menyiapkan mobil angkutan khusus untuk mengangkut tabung oksigen yang sudah kosong untuk di refiil. Jadi nanti silahkan langsung kordinasikan dengan Kabid Dokkes untuk hal tersebut. Kita harus mengantisipasi betul jangan sampai di Provinsi Papua khususnya di Kota Jayapura mengalami kehabisan tabung oksigen/krisis tabung oksigen.
Kapolda Papua beserta rombongan tiba di PT. Binaputra Papua. Penanggung Jawab PT. Binaputra Papua Bapak Robi dan Ibu Minarti menyampaikan bahwa, kita disini hanya melakukan penjualan tabung Oksigen, bukan refill tabung Oksigen. Dimana tempat produksi/refill tabung oksigen kami dari PT Gas Indo Surabaya.
“Saat ini kami tidak mempunyai stok tabung Oksigen yang terisi sama sekali karena kemarin hari Jumat tanggal 16 Juli 2021 baru saja dikirim ke PT Gas Indo Surabaya sebanyak 350 tabung oksigen untuk di refill dan estimasi tiba kembali disini selama 1 bulan,” terang Penanggung Jawab PT. Binaputra Papua.
Ia menambahkan, untuk sasaran distribusi Tabung Oksigen dari kami yakni ke Rumah Sakit seluruh Jayapura dan tidak menggunakan sistem tender. Untuk harga jual satu tabung oksigen seharga Rp 2.350.000,- sedangkan untuk Refiil seharga Rp 350.000,-.
Kapolda Papua mengatakan akan memploting anggota di CV. Huyele untuk mengantisipasi adanya pihak dari non RS yang membeli tabung Oksigen untuk keuntungan pribadi.
Setibanya PT. Indo Gas Papua Arso 3 Kabupaten Keerom. Kepala CSR PT. Indo Gas Papua Bapak Sipayung didampingi Kepala Pengisian Bapak Aseng menyampaikan bahwa pihaknya disini bisa memproduksi sendiri/refill tabung Oksigen. Untuk proses pengisian tabung Oksigen untuk 1 tabung memerlukan waktu 1/2 jam bisa mengisi 10 tabung secara bersamaan. Untuk kalkulasi perhari kami PT. Indo Gas Papua mampu memproduksi/refill sebanyak 180-200 tabung Oksigen.
“Biasanya (tidak situasi pandemi Covid19) kami melakukan pengisian tabung oksigen selama 1 bulan untuk stok selama 3 bulan sehingga waktu sisa 2 bulan kami istirahat. Namun karena situasi pandemi Covid-19 ditambah saat ini kasus aktif di Provinsi Papua melonjak tinggi, maka kami full produksi tanpa istirahat,” kata Kepala CSR PT. Indo Gas Papua.
Ia mengungkapkan untuk sasaran distribusi tabung oksigen dari kami adalah seluruh Rumah Sakit di Provinsi Papua khususnya Kota/Kabupaten Jayapura. Hari ini kami juga sudah distribusikan sebanyak 65 tabung Oksigen untuk RS Provita, RS Bhayangkara, RS Marthen Indey dan RS Dian Harapan.
“Harga Refiil per tabung seharga Rp. 350.000,-. Namun pembelian wajib melalui Satgas Covid-19 Provinsi Papua. Jika masyarakat setempat yang membeli wajib melampirkan surat keterangan disertai cap Kepala Kampung setempat,” Imbuhnya.
Kapolda Papua menuturkan, pihaknya juga akan memploting anggota di PT. Indo Gas Papua untuk mengantisipasi hal-hal yang tidak diinginkan demi keuntungan pribadi, menghindari adanya kasus pemalangan serta untuk memudahkan dalam hal kordinasi.
Kita harus bahu membahu agar proses produksi/refill dan distribusi tabung oksigen khususnya di kota Jayapura lancar dan tidak ada lagi krisis oksigen. Adanya kasus pemalangan kemarin berdampak pada kelangkaan/krisis tabung Oksigen di Kota Jayapura seperti di RSUD Dok 2 Jayapura dan RS Provita yang dalam 1 hari hanya mendapat jatah 20 tabung Oksigen. (YM/ON)