Orideknews.com, MANOKWARI, – Setelah dimulainya pembangunan pada Agustus 2019 lalu, akhirnya pada Minggu, (30/5/21) Gedung Gereja GKI Bintang Daud Swaven yang berdiri kokoh diatas lahan seluas 30×38,2 meter persegi, diresmikan Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dengan pengguntingan pita yang diikuti pembukaan selubung papan nama oleh Bupati Manokwari, Hermus Indouw dan ditahbiskan, ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, M.Th.
Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan dalam sambutannya mengatakan, gereja tidak terpisah dengan pemerintah dalam kapasitas sebagai pengayom, pembina serta pengambil kebijakan dalam pertumbuhan serta pengembangan kehidupan rohani sebagaimana yang dimaksud dalam aturan Undang-undang yang berlaku. Sehingga pemerintah akan selalu hadir ditengah masyarakat atau jemaat dalam pembinaan pembangunan dibidang keagamaan.
“Gereja, pemerintah dan masyarakat adat, kita adalah mitra dalam pembangunan disegala bidang, terutama dalam membangun kualitas iman umat. Dengan demikian kalau kualitas iman dibangun baik, pasti yang ada dalam hati pikiran kita, mau berbuat baik bagi semua orang dan mengasihi sesama kita,” jelasnya.
Gubernur menyebut, gereja GKI Bintang Daud Swaven merupakan sarana yang paling penting didalam melaksanakan tugas dan tanggungjawab, sebagai orang percaya baik untuk bersekutu, beribadah dan melayani Tuhan.
“Jemaat gereja GKI Bintang Daud Swaven telah mampu dalam melaksanakan pembangunan rumah Tuhan sebagai tempat ibadah untuk jemaat di tempat ini, beribadah demi memuliakan nama Tuhan keinginan dan semangat jemaat dalam membangun gedung gereja GKI Bintang Daud Swaven ini harus diberikan apresiasi karena dengan semangat dan keinginan sehingga dengan berbagai upaya, usaha maka gedung gereja ini bisa diresmikan dan ditahbiskan,” ungkap Gubernur.
Dia lalu mengajak warga jemaat gereja GKI Bintang Daud Swaven untuk patut mensyukuri, sebab pembangunan gedung gereja membutuhkan pengorbanan yang sangat luarbiasa.
“Saya juga memberi apresiasi tetapi ucapan terima kasih kepada panitia pembangunan tapi juga jemaat gereja GKI Bintang Daud Swaven yang telah memanfaatkan semua bantuan, sumbangan baik dari pemerintah maupun berbagai pihak sehingga gedung gereja bisa selesai dan diresmikan,” tuturnya.
Ketua Sinode GKI di Tanah Papua, Pdt. Andrikus Mofu, M.Th berharap dengan diresmikannya Gedung gereja GKI Bintang Daud Swaven, jemaat terus membangun spiritual, tetap bersekutu dan setia beribadah.
“Satu yang pasti ialah kita semua diingatkan mendekatkan diri kepada Tuhan, datang kepada Dia, beribadah memuji memuliakan Tuhan dan kita akan pasti mengalami kepastian janji-janji Allah di dalam hidup kita,” ajak Pdt. Andrikus.
Dia kemudian memberikan apresiasi kepada Gubernur Papua Barat, Dominggus Mandacan yang melalui kebijakan pemerintah Provinsi Papua Barat telah memberikan kontribusi yang sangat berarti dan luar biasa untuk mendukung pekerjaan Tuhan melalui GKI di Tanah Papua.
“Beliau (Gubernur Papua Barat.red) sangat-sangat memberi perhatian, dukungan yang nyata untuk pekerjaan, baik pembangunan secara fisik dan nonfisik dalam lingkup Gereja Kristen Injili di Tanah Papua,” tuturnya.
Pdt. Andrikus juga berterima kasih kepada pemerintah kabupaten Manokwari yang mendukung pelayanan baik dalam pembangunan fisik maupun nonfisik diwilayah klasis Manokwari. Tidak hanya itu, dia juga berterima kasih kepada keluarga David Dowansiba yang telah memberikan lahan untuk dibangun gedung Gereja GKI Bintang Daud Swaven dan bersedia menjadi ketua panitia pembangunan.
“Saya sungguh yakin dan percaya Tuhan tidak salah pilih orang-orang yang baik dan punya kesadaran spiritual yang terus akan mendukung pekerjaan Tuhan dalam pelayanan gereja tetapi juga pembangunan ditengah masyarakat,” ungkap Pdt. Andrikus.
Sementara itu, ketua panitia pembangunan gedung Gereja, David Dowansiba melaporkan bahwa, banyak hal yang panitia lalui namun atas izin Tuhan, semuanya tercukupi. Terkait Sumber dana pembangunan gedung gereja, kata dia diperoleh dari bantuan Pemerintah Daerah Provinsi Papua Barat dengan jumlah Rp3,7 Miliar yang diberikan secara bertahap.
“Dalam proses permohonan sampai dengan realisasi bantuan, tidak terdapat hambatan yang prinsip. Pembangunan rumah pastori masih menjadi PR bagi panitia pembangunan dan anggota Jemaat. Sehingga perlu dilakukan langkah-langkah seperti mengupayakan dana bantuan dan membebaskan lahan yang tersedia untuk bangunan rumah pastori,” harap David Dowansiba. (ALW/ON)