Orideknews.com, MANOKWARI, – Ketua organisasi masyarakat (Ormas) Parlemen Jalanan Papua Barat, Ronald Mambiew menyebut label Teroris mengalihkan fokus Rakyat Papua terhadap Pembahasan Otsus Jilid II.
“Hingga kini desas desus Otsus tenggelam dan muncul fokus baru yaitu label Teroris, pengertian kami rakyat kecil terhadap perintah Presiden bahwa terkait perpanjangan otsus haruslah kembali pada Rakyat melalui tokoh tokoh adat?,” seru Ronald.
Dia lalu menanyakan bahwa, hingga kini tak tahu dimana perintah itu dilaksanakan, kepada siapa, dimana sesungguhnya Otsus untuk siapa, apakah untuk pejabat? ataukah orang-orang khusus.
Menurut dia, ternyata Pansus DPR RI melakukan Reses dengar aspirasi di Papua Barat maka aspirasinya dimana? suara murni rakyat harus di dengar agar terhindar dari tulah Tuhan.
“Tanya rakyat apa yang rakyat inginkan, kalau ternyata ada aspirasi referendum atau dialog Maka Jakarta harus terima melalui Pansus DPR RI, jangan putar balik, jangan tutupi atau sembunyikan fakta rasah Orang Asli Papua,” bebernya Rabu, (5/5/21).
“Jakarta dan Pansus DPR RI Jangan sok tahu persoalan Papua, dengar aspirasi tidak harus eksklusif di tempat eklusif dan pada orang eksklusif sebab pola ini tidak akan perna menemui akar persoalan, terkesan hari ini Pansus DPR RI kejar asap di Papua, kalau cuma mau yang asal bapa senang maka tentu tak akan ada penyelesaian perkara,” lanjut Ronald.
Dia menguatirkan, Otsus Jilid II lebih berdampak buruk dari sebelumnya, sebab banyak harapan rakyat tentu akan dipangkas seperti Partai lokal, komisi peradilan, juga terkait perlindungan, keberpihakan dan pemberdayaan, transparansi pembahasan perlu, harus dibuka bagi umum sebab diperuntukan untuk umum orang papua.
“Jika tertutup dan kerja Pansus ibarat kejar asap maka adakah jaminan masa depan OAP dalam bingkai NKRI ? Yang konon dilabeli teroris?” tutup Ronald. (ALW/ON)