Orideknews.com, Manokwari, – Menteri Pertanian, Syahrul Yasin Limpo dalam berbagai kesempatan mengajak seluruh insan pertanian untuk menjaga produksi pangan walau dihadapkan pada tantangan apapun. Menurut Mentan SYL, pandemi Covid-19 yang masih belum nampak titik terang masih terus menghantui, namun pertanian tidak boleh berhenti.
Upaya yang dilakukan dalam menghadapi tantangan yang ada dengan mengencarkan program-program yang telah dirancang Kementerian Pertanian (Kementan), salah satunya Program Komando Strategis Pertanian (Kostratani). Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementan, Dedi Nursyamsi terus menggerakkan Balai Penyuluh Pertanian (BPP) menjadi Model BPP Kostratani.
“Lima peran utama Model BPP Kostratani yang secara perlahan harus diterapkan oleh BPP-BPP yang ada sekarang,” ujarnya.
Model BPP Kostratani berperan sebagai pusat data dan informasi, pusat gerakan pembangunan pertanian, pusat pembelajaran, pusat konsultasi agribisnis, dan pusat pengembangan jejaring dan kemitraan.
Bupati Manokwari, Edi Budoyo mendukung penuh transfermasi BPP menjadi Model BPP Kostratani. Dalam kunjungan kerja pada Sabtu 12 September 2020 dalam rangka Panen Padi Sawah di Kampung Desay, Prafi, Manokwari Edi pun berpesan pada seluruh petani dan penyuluh dan seluruh warga.
“Kondisi Covid-19 supaya tetap mengikuti protokol kesehatan dalam beraktifitas, khususnya dalam mengolah lahan sawah,” ungkap Bupati.
BPP Prafi yang saat ini berproses menjadi Model BPP Kostratani, mulai menunjukkan perannya sebagai pusat gerakan pembangunan pertanian. Keluhan petani tentang jalannya usaha tani dan pembuatan saluran pembuangan air/sedotan pada lahan sawah yg susah kering dipecahkan dengan baik di BPP.
“Kami akan sampaikan pada Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten dan Dinas terkait lainnya, agar bapak ibu dapat mengoptimalkan hasil pertanian,” kata Bupati.
Salah seorang Penyuluh, Carko pun berharap agar aspirasi petani terutama perbaikan irigasi lahan sawah dapat segera direspoon. Jika kebutuhan tersebut terpenuhi, potensi sawah yang dapat dikelola dan berproduksi dengan baik dengan produksi rata2 menurut ubinan 7, 2 ton gabah kering panen (GKP).
Sambil menunggu respon dari dinas terkait, para Penyuluh di BPP Prafi terus memotivasi para petani untuk terus memencahkan masalah irigasi dengan memberi pemahaman dan teknologi yang ada. Para petani pun berharap dengan adanya Model BPP Kostratani pemasalahan yang ada dilapangan dapat terpecahkan, terlebih masalah irigasi. (Nsd/RR/ON)