Orideknews.com, MANOKWARI, – Memperingati hari pendidikan nasional 2 Mei 2020 Yayasan Econusa bekerjasama dengan Badan Penelitian dan Pengembangan Daerah (Balitbangda) Propinsi Papua Barat mencari anak muda Tanah Papua yang memiliki minat dan kemampuan sebagai periset untuk ikut serta dalam program Ilmuwan Muda Papua.
Program tersebut diharapkan dapat menjawab tantangan untuk meningkatkan kapasitas anak muda tentang pembangunan berkelanjutan melalui penelitian akademik dan jejaring ilmuwan muda se-Tanah Papua.
Program yang dilaksanakan pada Mei hingga November 2020 ini, terbuka bagi mahasiswa-mahasiswi aktif di Papua dan Papua Barat yang tengah melakukan atau mempersiapkan penelitian skripsi untuk mengikuti pelatihan dan juga melakukan penelitian lapangan didampingi oleh tim ahli. Hasil penelitian akan dipresentasikan oleh peserta melalui seminar dan naskah publikasi ilmiah.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Propinsi Papua Barat, Prof. Dr. Charlie D. Heatubun, mengatakan dalam 10 tahun terakhir penelitian di Tanah Papua banyak didominasi dari orang asing dan dari luar Tanah Papua.
“Kami ingin di masa depan ilmuwan muda Papua dapat lebih berperan aktif dalam melakukan penelitian-penelitian di bidang ekologi, ekonomi dan sosial sebagai pilar dalam pengambilan keputusan kebijakan pembangunan berkelanjutan di daerah. Sudah banyak anak muda Papua yang berhasil bersekolah dimana-mana, tetapi melalui program ini kita harapkan akan mencetak lebih banyak lagi prestasi anak-anak muda Papua dalam bidang riset dan publikasi ilmiah di Tanah Papua,” jelas Prof Charlie.
Pemerintah Propinsi Papua dan Papua Barat, kata dia, berkomitmen menjaga 70 persen kawasan hutan dan ekosistem didalamnya dengan model pembangunan yang berkeadilan dan berkelanjutan. Namun, di sisi lain pemahaman dan partisipasi masyarakat khususnya anak muda di Tanah Papua masih sangat terbatas.
Lanjutnya, belum banyak pembelajaran dan penelitian yang dilakukan sejalan dengan kebutuhan perencanaan dan pelaksanaan agenda pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua.
“Untuk memperoleh hasil yang baik dan berdampak luas, maka perlu mendorong program Ilmuwan Muda Papua ini untuk melakukan penelitian di tanahnya sendiri dan dilakukan secara berkesinambungan setiap tahun. Secara khusus, saya akan mendorong hasil penelitian para pemuda ini, khususnya yang bertema tumbuhan atau botani secara luar untuk dipersiapkan dan disampaikan pada the 12thInternational Flora Malesiana Symposium 2022 di kota Manokwari,” ungkapnya.
Pendiri Yayasan Econusa, Bustar Maitar menjelaskan, program Ilmuwan Muda Papua ini merupakan wadah untuk anak muda meningkatkan kapasitas dan minat penelitian serta proses regenerasi untuk pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua.
“Ilmuwan Muda Papua diharapkan dapat menjadi penerus yang dapat memberikan kontribusi besar terhadap implementasi pembangunan berkelanjutan di Tanah Papua,” tutur Bustar melalui keterangan persnya yang diterima media ini.
Program Ilmuwan Muda yang akan digelar atas kolaborasi Yayasan Econusa dan Balitbangda Papua Barat ini mengusung tema “Pembangunan Berkelanjutan di Tanah Papua” dengan sub tema Ekologi, Ekonomi dan Sosial.
Program ini diharapkan para peserta dapat mengembangkan pendekatan praktis dalam pemanfaatan dan perlindungan sumber daya alam. Dan hasil penelitian dari Ilmuwan Muda dapat memberi sumbangsih pengembangan ilmu pengetahuan dengan hutan sebagai laboratorium alami dan berpotensi menggerakkan perekonomian masyarakat setempat yang berkelanjutan.
Program ini juga sejalan dengan arah kebijakan Kampus Merdeka yang diluncurkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia pada tanggal 20 Januari 2020. Pilar keempat kebijakan ini memastikan hak belajar bagi mahasiswa untuk tiga semester di luar program studi baik berupa magang, proyek di desa, ataupun penelitian di luar kampus. Diharapkan program Ilmuwan Muda Papua juga dapat berkontribusi pada pemajuan sektor Pendidikan di Tanah Papua.
Program Ilmuwan Muda Papua akan berlangsung dalam beberapa tahap yakni pendaftaran, seleksi peserta, Bootcamp Ilmuwan Muda Papua, Penelitian Lapang disertai coaching dan supervisi, diakhiri dengan Seminar Hasil Ilmuwan Muda Papua. Saat ini pendaftaran sudah dapat dilakukan secara online melalui bit.ly/formilmuwanmuda dan akan ditutup pada 30 Juni 2020. (ALW/ON)