Orideknews.com, Tana Toraja, – Kelompok Tani yang berada di Sulawesi Selatan tepatnya di Tanah Toraja daerah Rantetayo beruntung memiliki generasi tani milenial seperti Restiani.
Resti, mahasiswi yang tengah mengenyam pendidikan di Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Manokwari ini, di tengah wabah covid-19 dihimbau oleh Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian Kementerian Pertanian (BPPSDMP Kementan), Dedi Nursyamsi untuk kembali ke rumah sebagai bentuk pencegahan penyebaran covid-19.
Hal ini disambut baik oleh seluruh anggota Kelompok Tani Padang Iring, Rantetayo, Tana Toraja, Sulawesi Selatan. Tanpa meninggalkan perkuliahan yang dilakukan secara online, Resti pun dengan bersemangat bergabung dengan anggota kelompok tani untuk menanam padi.
Sistem tanam jerman yang tidak menggunakan benang telah turun temurun digunakan masyarakat disana. Pertimbangnnya pun sederhana, “Banyak keong jadi tidak bisa pakai benang, nanti malah benang yang di makan keong,” jelas Mahasiswa tingkat II Polbangtan Manokwari itu.
Penanaman dilakukan dengan menanam bibit padi secara berdampingan dengan jarak lima hingga tujuh centimeter (cm) pada setiap titik penanaman sesuai dengan jarak tanam 30×30 cm. Pandemi Covid-19 tidak melunturkan semangat para petani di Tanah Tora.
Seluas 500 meter persegi lahan yang digarap. “Di tengah Covid-19 Petani tidak bisa lockdown dalam rumah. Petani harus kuat ke lahan untuk menyediakan pangan bagi masyarakat,” ujar Resti pada Selasa (28/4).
Dengan tegas ia pun menyatakan untuk memenuhi kebutuhan pangan kita harus tetap menjadi garda terdepan dalam penyediaan bahan pangan meski adanya wabah virus corona.
Apa yang dilakukan Resti sejalan dengan Menteri Pertanian Syarul Yasin Limpo (SYL) juga terus menggaungkan Regenerasi Petani. Salah satu faktor pendorong kemajuan dan modernisasi pertanian Indonesia dengan adanya dukungan dari generasi tani milenial. (RR/ON)