Orideknews.com, MANOKWARI, – Pemerintah Kabupaten Tambrauw perketat pintu masuk ke Daerah Tambrauw dengan melakukan pemblokiran jalan di tiga titik daerah perbatasan dengan daerah lainnya.
Sekretaris Daerah Kabupaten Tambrauw, Engelberth Kocu mengatakan, kebijakan pemblokiran jalan agar perketat aktivitas mobilisasi masyarakat masuk dan keluar dari Kabupaten Tambrauw.
“Pemerintah sudah batasi warga Tambrauw untuk tetap di Tambrauw dan tidak malakukan aktivitas ke Manokwari, dan Sorong atau melakukan kunjungan keberangkatan ke keluar daerah. 3 pintu masuk yang diperketat yakni dari arah Sorong, dari arah Manokwari di Distrik Mubrani dan dari arah Maybrat di Distrik Miyah. Dalam kebijakan ini, setiap orang yang masuk, wajib melapor di posko pencegahan, dilakukan pemeriksaan suhu tubuh, dan disemprot disinfektan,” ucapnya, saat mengawasi aktivitas pemblokiran jalan di Distrik Mubrani Kabupaten Tambrauw, Rabu (1/4/2020).
Sekda menjelaskan, mereka yang masuk akan akan dilakukan pemeriksaan dan akan interogasi mengenai tujuan, alasan ke Tambrauw serta berapa lama disana. Mereka diberi, arahan agar melapor diri distrik tujuan, Puskesmas, dan Polsek, agar dilakukan pengawasan selama 14 hari.
“Hingga kini, kita tetap ikuti anjuran pemerintah pusat, hanya dilakukukan pembatasan transportasi dan mobilisasi warga, kecuali alasan urgent, transportasi logistik kesehatan, dan perekonomiaan. Namun, jika situasi darurat, kita akan gunakan daya upaya untuk melock down kabupaten Tambrauw, sebagai langkah penyelamatan warga,” katanya.
Dikatakannya, berdasarkan peraturan bupati nomor 40 tahun 2020 tentang pencegahan Tambrauw, semua ASN dirumahkan, masyarakat dibatasi melakukan kunjungan keluar ke Manokwari atau ke Sorong untuk sementara, sebab lalu lalang ini bisa berpotensi penyebaran Covid-19.
“Kami ingatkan agar ASN dan pimpinan OPD tidak keluar deerah,” tegas Sekda.
Dia menambahkan, Pemerintah Daerah Tambrauw telah mengalokasikan 5 Milyar rupiah untuk penangan dan Pencagahan Pandemi Covid 19 di masyarakat.
“APD kita sangat minim, kita sudah siapkan 5 Milyar untuk penanganan Covid 19. Termasuk pengadaan APD, peralatan kesehatan dan alat Rapid Tes. Saat ini, tidak ada kasus ODP, PPD dan Suspect. Fasilitas kita sangat minim, kita akan rujuk RSUD Manokwari atau ke RSUD Sele Be Solu Sorong,” tutur Sekda.
Sementara itu, salah satu Anggota DPRD Kabupaten Tambrauw, Hugo Chivas Asrouw mengatakan masyarakat tidak panik dan cemas berlebihan melainkan tetap menjaga kebersihan dan kesehatan.
“Saya berharap masyarakat tidak kuatir dan cemas berlebihan melainkan, menjaga diri tetap sehat, jaga kebersihan, kesehatan, jaga jarak saat berkomunikasi dengan orang lain, serta hindari tempat-tempat keramaian,” ungkap Hugo. (ALW/ON)